Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 8 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya….
Para polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian ledakan mobil Pak Baek.
Pak Baek sudah ditemukan. Dia berada di dalam parit, dengan posisi tengkurap. Wajahnya terluka.
Tak lama, polisi juga menemukan Soo Hyun.
Soo Hyun berada di dalam parit, tak jauh dari tempat Pak Baek ditemukan.
Salah satu anggota SIH yang baru saja kembali ke ruangannya sambil menyeruput kopinya, terkejut melihat layar komputer di mejanya.
Dia mendekat. Ada laporan kasus ledakan mobil dari Kantor Polisi Namdeok. Disana tertulis plat mobil Pak Baek.
Dia pun langsung melapor ke Pak Kang.
“Nomor pelat Pak Baek muncul. Kasus ledakan mobil oleh Kantor Polisi Namdeok.”
Bu Lee, Pak Kang dan Seo Hee terkejut.
Bu Lee, ledakan?
“Ya, kasusnya baru saja dilaporkan.”
Soo Hyun tiba di rumah sakit.
Tim dokter langsung memberikan pertolongan.
Sun masuk ke sebuah mobil.
Seorang pria yang juga anggota Tim A, kesal karena Sun lama sekali.
“Kau terlambat.”
“Aku harus makan malam.”
Sun lalu kesal melihat mobil itu sangat kotor.
“Napasmu bau. Apa yang kau makan? Ucapanmu kasar.”
Sun pun menatap pria itu dan tertawa.
Pria itu makin kesal, apa ini lucu bagimu?
Sun : Mari saling menghormati. Ini pekerjaan.
Pria itu, tunjukkan rasa hormat. Aku lebih tua darimu.
Sun : Pak. Maksudku, Sayang. Kau tahu kenapa aku bekerja sendirian? Aku membunuh semua orang yang dahulu bekerja denganku. Mari kita berteman, ya?
Pria itu masih aja ngajak ribut Sun.
“Kau mengancamku? Aku sudah tiga tahun di lapangan, dasar…”
Sun langsung menggor*k leher pria itu.
Sontak pria itu syok dan memegangi lehernya.
Sun : Dasar pengecut. Itu bagian belakang pisau.
Sun menatap pisaunya.
Sun : Bagaimana statusnya?
Pria itu diam saja karena masih kaget.
Sun menatap pria itu dengan tatapan sadis.
Pria itu takut, aku melihat mereka memasuki gedung. Mereka belum keluar, Bu.
Sun : Kalau begitu, mereka akan segera keluar. Karena mendengar soal ledakan itu, mereka mungkin akan bertindak.
Pak Kang diberitahu anak buahnya kalau orang tewas dan satu selamat dalam insiden ledakan mobil Pak Baek dan korban selamat dibawa ke rumah sakit terdekat.
Seo Hee : Rumah sakit mana?
Anggota SIH bilang mereka masih belum tahu.
Seo Hee ingin ikut Bu Lee mencari Soo Hyun.
Tapi dihentikan Pak Kang.
Pak Kang : Mereka tahu keberadaan Jaksa Song. Mereka mungkin juga tahu keberadaan Nona Kim. Berbahaya jika keluar.
Seo Hee : Tapi Jaksa Song…
Pak Kang : Tunggu.
Seo Hee marah, “Tunggu”? Apa kau bahkan penasaran dengan kondisinya? Kau tidak mencemaskannya? Kau mencegahku keluar bukan demi keselamatanku. Kau hanya berusaha mencegahku membocorkan lokasi tempat ini. Apa itu lebih penting daripada nyawa seseorang?
Bu Lee berusaha membujuk Seo Hee.
Bu Lee : Berpikirlah rasional.
Seo Hee : Aku lebih rasional daripada siapa pun. Kau sudah gila. Kau tidak waras. Kau tak berbeda dari Tim A. Kau seharusnya menyelamatkan orang. Menyelamatkan nyawa mereka.
Dokter masih berusaha menolong Soo Hyun dengan defribilator.
Tapi nyawa Soo Hyun tidak tertolong.
Seseorang di kantor polisi membuat berita, bahwa korban selamat yang tidak diketahui identitasnya akhirnya meninggal dunia.
Ketua Tim Lee di kantornya tertawa.
Dia menatap foto si kembar.
Ketua Tim Lee : Selamat tinggal Song Soo Hyun. Ini sebabnya aku suka anak kembar. Meski yang satu mati, yang satunya masih hidup. Astaga!
Ketua Tim Lee membaca hasil tes DNA Pak Lee.
Ketua Tim Lee : Mereka putra Lee Chang Woo. Ini sulit dipercaya. Bagaimana mungkin?
Dong Rim mengeluh lapar.
Tapi Woo Shin nya gak mendengar. Dia memikirkan kata2 Tae Sung soal Pak Lee.
Tae Sung : Sekarang sudah pasti. Mereka membiarkannya hidup. Kenapa?
Kesal, Dong Rim menggebrak meja Woo Shin.
Woo Shin terkejut, ya?
Dong Rim : Aku lapar. Ayo makan.
Mereka pun duduk di meja makan.
Lagi asik makan, mendadak Hye Soo datang. Hye Soo bilang dia juga telat makan malam.
Hye Soo melirik piring Dong Rim.
Hye Soo : Sepertinya kau sudah selesai.
Dong Rim : Tidak, aku akan makan sepiring lagi.
Hye Soo menatap tajam Dong Rim.
Dong Rim pun terpaksa mengalah, dia pergi padahal masih lapar.
Tinggallah Woo Shin dan Hye Soo.
Woo Shin : Ada banyak mata yang melihat.
Hye Soo : Benar sekali. Percakapan rahasia tidak akan membuat mereka tidak tahu. Aku sudah memikirkannya. Pimpinan tidak membunuh ayahmu.
Woo Shin : Apa yang kau lakukan?
Hye Soo : Jika dia pelaku sebenarnya, dia tidak akan membiarkan Lee Chang Woo hidup.
Melihat ekspresi Woo Shin, Hye Soo pun sadari Woo Shin udah tahu soal itu.
Hye Soo : Kau sudah tahu. Kau menipuku?
Woo Shin : Aku tidak tahu sejak awal. Aku tidak sengaja mengetahuinya. Sebenarnya, tidak masalah siapa pelakunya. Aku tidak peduli siapa yang mereka jadikan pelaku.
Hye Soo : Kau hanya butuh Adamas?
Woo Shin : Karena tujuanku adalah persidangan ulang. Tapi… ada sesuatu yang tidak kupahami sekeras apa pun aku memikirkannya.
Hye Soo : Apa itu?
Woo Shin : Alasan mereka membiarkan Lee Chang Woo tetap hidup.
Ketua Tim Lee masih tertawa di ruangannya.
Ketua Tim Lee : Sepadan dengan menunggu 22 tahun. Lee Chang Woo. Tunggu aku, Berengsek.
Pak Lee di sel nya, tiba-tiba teriak memanggil sipir.
Pak Lee : Pak Cho!
Lalu Pak Cho datang.
Pak Cho : Apa kau gila? Diamlah.
Pak Lee : Kau bekerja untuk Tim A?
Pak Cho : Tutup mulutmu!
Pak Cho membuka pintu sel dan menekan Pak Lee ke dinding.
Pak Lee marah, juniorku tersayang.
Pak Cho kaget, apa?
Pak Lee : Pergilah dan beri tahu Ketua Tim Lee. Bahwa Lee Chang Woo… Bukan. Seniornya… ingin bertemu.
Bersambung….
Benarkah Soo Hyun meninggal?
Lalu Lee Chang Woo ini siapa? Mantan ketua Tim A?