Adamas Eps 6 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 6 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya…..

Adamas menghilang!

Woo Shin terkejut. Dia lalu menatap foto Pimpinan Kwon.

Woo Shin : Dia menyingkirkan buktinya.

Drone terbang di ‘langit Haesong’.

Sekuriti Kim tengah menatap titik merah di ruangan Pimpinan Kwon.

*Omo, berarti ada kamera pengawas di sana. Tapi sama Woo Shin dia bilang gak ada.

Sekuriti Park masuk sambil menguap.

Sekuriti Kim langsung berdiri menatap Sekuriti Park.

Sekuriti Park memakan permen kopi. Lalu dia melihat ke layar.

Sekuriti Park : Tunggu, kantor Pimpinan? Tapi Pimpinan tidak ada di sini.

Sekuriti Kim langsung bilang itu Bu Oh.

Sekuriti Kim : Astaga, aku menyuruhnya tepat waktu pukul 22.00, tapi dia terlambat lagi.

Sekuriti Park : Biarkan aku istirahat sepuluh menit.

Sekuriti Park beranjak pergi.

Woo Shin menaikkan lagi kotak kaca Adamas yang kosong.

Dia kecewa.

Tae Sung dan Woo Shin bicara di perpustakaan.

Tae Sung : Tak ada di sana? Adamas sudah tak ada? Lalu di mana itu?

Woo Shin : Kurasa Bu Kwon membawanya.

Tae Sung kesal, ini membuatku gila.

Tae Sung : Baiklah, kita bersiaga. Markas mungkin bisa mendapatkan informasi untuk kita. Mari kita tunggu. Tampaknya, mereka menangkap ikan besar.

Pak Lee mulai ketakutan. Dia meminta Soo Hyun tidak mencuntiknya.

Tapi Soo Hyun tak peduli dan mencuntik leher Pak Lee.

Dan obat pun mulai bereaksi.

Bu Lee bilang pada Pak Kang, kalau dia tak yakin soal itu.

Bu Lee : Mungkin seharusnya aku saja. Bagaimana jika dia benar-benar ma*i?

Seo Hee : Apa maksudmu? Bukankah itu hanya obat bius?

Pak Kang : Kau pikir dia bisa menipunya dengan obat palsu?

Seo Hee pun marah, maksudmu, itu benar-benar relaksan otot?

Pak Kang : Bahkan serum kejujuran pun tidak mempan padanya. Dia harus hampir ma*i…

Seo Hee : Kau gila? Jaksa Song tak tahu soal ini.

Pak Kang : Itu akan melumpuhkan otot pernapasannya sebentar saja. Jika gagal, aku akan bertanggung jawab.

Seo Hee : Tanggung jawab? Apa kau berbakat membangkitkan orang ma*i? Kukira kau adil, jadi, bagaimana bisa…

Pak Kang emosi, bicarakan keadilan di tempat lain! Bukan di sini!

Seo Hee : Ya, itulah yang akan kulakukan. Dasar orang-orang gila.

Seo Hee pergi. Bu Lee mengejar Seo Hee.

Dia menekan leher Seo Hee dan mendesaknya ke dinding.

Seo Hee : Lepaskan aku!

Bu Lee : Tenanglah.

Setelah Seo Hee tenang, Bu Lee melepaskan Seo Hee.

Bu Lee : Keadilan? Menurutmu apa itu? Menunjukkan belas kasihan bahkan kepada pemfunuh?

Seo Hee : Apa pun yang kau katakan tidak bisa membenarkan situasi ini.

Bu Lee : Meskipun dia bedebah yang memfunuh orang tuamu? Kau tidak bisa membiarkannya ma*i, padahal kau membiarkan orang tuamu ma*i?

Seo Hee : Keadilanku adalah menjadi orang yang tidak terlalu jahat jika perlu. Untuk mengalahkan yang terburuk.

Bu Lee : Kau menyalahkan kami karena melakukan hal yang tidak bisa kau lakukan. Itukah keadilanmu?

Seo Hee terdiam.

Bu Lee : Itu terlalu mudah, ‘kan?

Bu Lee memberikan Seo Hee sebungkus rokok.

Bu Lee : Pergilah jalan-jalan. Serahkan ini kepada kami.

Seo Hee pergi. Dia berlari ke ruang interogasi namun langkahnya terhenti di depan ruang interogasi. Dia teringat kata2 Bu Lee tadi.

Bu Lee : Meskipun dia bedebah yang memfunuh orang tuamu?

Woo Shin kaget, mereka menangkap siapa?

Tae Sung bilang orang yang membuntuti Soo Hyun. Dan orang itu juga berusaha menyakiti Seo Hee.

Tae Sung : Dia sedang diinterogasi.

Woo Shin bilang ada yang gak beres. Tae Sung tanya apa maksud Woo Shin.

Woo Shin coba berpikir, mereka menangkapnya? Menangkap…

Woo Shin lalu cerita kalau dia memasang cip GPS di tangan kirinya.

Flashback…

Woo Shin memasang cip GPS di tangannya.

Flashback end…

Woo Shin : Kalau-kalau sesuatu terjadi padaku saat mencoba mencuri Adamas. Kemungkinan terburuk, aku ingin mayatku ditemukan agar Pimpinan Kwon bisa ditangkap. Tapi pria yang ditawan bukan pria di sketsa. Usianya tidak cocok dengan kasus 22 tahun lalu. Entah apa hubungannya dengan pelaku, tapi dia pasti punya koneksi dengan Pimpinan. Kau pikir pria seperti itu akan bergerak tanpa perlindungan?

Tae Sung mulai berpikir.

Pak Lee kesakitan. Soo Hyun yang melihat itu kaget.

Soo Hyun : Hei, ada apa denganmu? Hei! HEI!

Soo Hyun bergegas keluar.

Kamera menyorot kantong celana Pak Lee yang menggembung.

Sepertinya ada alat pelacak di sana.

Sementara itu, Woo Shin bilang pada Tae Sung kalau SIH dalam bahaya.

Dan dugaan Woo Shin benar. Tim A telah sampai di lokasi tujuan. Mereka mendapatkan sinyal dari Pak Lee.

Ketua Tim Lee langsung memberi perintah.

Ketua Tim Lee : Kalian berempat, lewat sini. Sisanya melalui hutan.

Salah seorang anggota bertanya, bukannya mereka butuh topeng.

Ketua Tim Lee yang ingin cepat2 menyelamatkan adiknya, berkata tak perlu.

Seo Hee berdiri diluar. Dia memikirkan kata2 Bu Lee tadi.

Bu Lee : Meski dia bedebah yang memfunuh orang tuamu?

Seo Hee merasa itu salah. Dan dia berniat ngasih tahu Soo Hyun.

Tapi saat mau masuk ke dalam, dia melihat sesuatu.

Penasaran, Seo Hee pun pergi ke hutan dan memeriksa. Dan dia terdiam melihat kehadiran beberapa orang.

Soo Hyun melabrak Pak Kang.

Soo Hyun : Kau bercanda? Jika dia ma*i, itu pemfunuhan!

Pak Kang : Kita tidak bisa pilih-pilih. Sungguh pria yang budiman.

Soo Hyun : Beginikah cara kerja SIH? Mengotori tangan mereka?

Pak Kang : Jika kau tak senang dengan pekerjaan kami, turunlah dari kapal kami. Aku kaptennya.

Soo Hyun : Tentu, Kapten. Berikan saja penawarnya. Berengsek!

Lalu anggota SIH yang lain datang.

“Pak Kang, ada situasi Kode Abu-Abu.”

Bu Lee tanya, dimana?

“Tim penjaga menghubungi kami.”

Soo Hyun tanya apa maksudnya kode abu2.

Bu Lee : Risiko keamanan telah muncul.

Seo Hee akhirnya bertemu Ketua Tim Lee.

Ketua Tim Lee : Kim Seo Hee-ssi?

Anggota SIH masih memberikan laporan pada Pak Kang.

“Empat pria, semua bersenjata. Komunikasi terputus. Kurasa Bravo dan Charlie juga terluka. Kami tak bisa memastikan berapa banyak yang menyerang tim itu. Mereka tidak memakai topeng.”

Soo Hyun pun sadar, orang2 itu berniat menghabisi mereka semua.

Tae Sung lari ke hutan.

Dia ingin memberitahu SIH.

Kembali ke Pak Kang.

Pak Kang : Mereka menghancurkan stasiun pangkalan bergerak dan menyerang tim penjaga lebih dahulu. Bersenjata? Sial, itu Tim A.

Soo Hyun : Tim A?

Pak Kang : Ayo mundur. Keluarkan Kode Hitam.

Woo Shin di perpustakaan cemas.

Woo Shin : Kumohon.

Bu Lee dan Pak Kang ke mobil.

Soo Hyun tanya ke Bu Lee dimana Seo Hee.

Seo Hee : Mereka datang dari arah tujuan Nona Kim.

Soo Hyun kesal dan kembali ke dalam.

Pak Kang : Jaksa Song!

Pak Kang lalu menyuruh Bu Lee masuk.

Bu Lee bingung.

Soo Hyun lari ke pintu belakang. Tapi Tim A keburu masuk. Kabag. Jung menyandera seorang anggota SIH.

Soo Hyun yang bersembunyi, melihat mereka.

Kabag. Jung menyadari anggota SIH telah kabur.

Anggota SIH yang disandera melihat Soo Hyun. Dia menggapaikan tangannya, mencoba meminta bantuan. Soo Hyun tegang.

Anggota Tim A bertanya pada Kabag. Jung haruskah mereka membiarkan Anggota SIH yang mereka sandera hidup agar mendapatkan lebih banyak informasi.

Kabag. Jung : Tidak, sudah ada seorang gadis.

Soo Hyun kaget mendengar itu.

Ketua Tim Lee masuk.

Soo Hyun kaget melihat wajah Ketua Tim Lee.

Ketua Tim Lee menyuruh anggotanya mencari adiknya.

Ketua Tim Lee lalu menembak tawanan mereka.

Soo Hyun masih sembunyi.

Ketua Tim Lee kemudian melihat arah tangan jasad tawanan mereka.

Lalu dia menatap ke arah Soo Hyun bersembunyi.

Yakin ada orang di sana, Ketua Tim Lee memeriksa. Tapi Soo Hyun udah kabur.

Soo Hyun masuk ke hutan, mencari Seo Hee.

Seo Hee sendiri duduk dengan tangan terikat. Salah satu anggota Tim A mengawasinya.

Seo Hee mengalihkan pandangannya.

Anggota Tim A melihat itu dan bertanya, ada apa.

Lah, dia malah nyinarin wajah Seo Hee dengan senternya.

Anggota Tim A : Apa terlalu terang?

Anggota Tim A lalu berdiri dan melihat ke arah markas.

Dia kesal, kenapa mereka harus membuatku mengawasinya? Selagi mereka bersenang-senang. Kukira aku akan bisa berkeringat. Gadis itu benar-benar mengacaukannya.

Seo Hee pun menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Dia memukul pria itu. Pria itu jatuh dan Seo Hee kabur.

Pria itu mengejar Seo Hee sambil menghujani Seo Hee dengan tembakan.

Seo Hee jatuh.

Mengira Seo Hee tertembak, pria itu pun kabur.

Tapi kemudian dia balik lagi untuk mengambil barang2nya yang jatuh. Saat itulah, dia melihat Seo Hee masih bergerak. Dia pun berniat menembak Seo Hee. Tepat saat itu, Soo Hyun datang dan melompat ke arah Seo Hee.

Mereka berdua terjatuh. Soo Hyun mendudukkan Seo Hee ke balik pohon.

Seo Hee : Jaksa Song.

Soo Hyun : Aku hampir tidak bisa menemukanmu.

Pria itu terus menembak.

Seo Hee merunduk. Soo Hyun mengajak Seo Hee lari.

Pria itu mengejar mereka.

Soo Hyun dan Seo Hee bersembunyi dibalik semak2.

Soo Hyun : Dengar baik-baik. Saat kuberi aba-aba, larilah ke depan. Aku akan berada tepat di belakangmu.

Seo Hee : Bagaimana denganmu? Itu akan berbahaya untukmu.

Soo Hyun : Kalau begitu, kau akan berlari di belakangku? Tidak ada waktu untuk berdebat. Lari saja saat kuberi aba-aba. Satu.

Pria itu berharap mereka keluar sambil terus mengarahkan senjatanya ke semua arah.

Soo Hyun : Dua. Tiga.

Seo Hee lari. Pria itu melihat dan mau menembak Seo Hee, tapi dia keburu ditembak Bu Lee.

Seo Hee berhenti berlari dan melihat pria itu jatuh.

Soo Hyun : Jangan berhenti. Teruslah berlari.

Ketua Tim Lee akhirnya menemukan Pak Lee.

Dia berusaha menyadarkan Pak Lee.

Ketua Tim Lee : Joon Ho-ya, ini aku. Bangun. Joon Ho-ya, kakakmu datang. Bangunlah.

Anggota Tim A yang lain masuk, dia mengarahkan senjatanya ke semua arah kalau2 ada yang tersisa.

Dia kemudian menemukan obat relaksan otot.

Melihat itu, Ketua Tim Lee menyuruh anggotanya membawa Pak Lee ke RS.

Pak Lee pun digendong keluar.

Seorang anggota menunjukkan video di laptop.

Ketua Tim Lee melihatnya, itu video saat Soo Hyun mencuntikkan obat relaksan otot ke Pak Lee.

Ketua Lim Lee marah, kurang ajar!

Lalu Kabag. Jung datang.

Kabag Jung : Apa apa dengan laptopnya…

Ketua Tim Lee berencana menghabis* mereka semua.

Lalu muncul tulisan ‘Black Code’ di layar.

Kabag. Jung sadar itu bom waktu.

Kabag. Jung : Ini bom waktu.

Ketua Tim Lee : Lalu kenapa?

Kabag. Jung berusaha menyingkirkan laptop itu dari tangan ketua mereka.

Ketua Tim Lee marah.

Kabag. Jung : Gunakan akal sehatmu!

Kabag. Jung membuang laptop itu ke lantai, lalu membawa keluar ketua mereka.

Ketua Tim Lee marah dan berniat membalas Soo Hyun.

Soo Hyun dan Seo Hee yang berusaha kabur, terkejut melihat markas SIH meledak.

Bersambung ke part 2….

Ketua Tim Lee lucu yaa, dia pemfunuh bayaran, tapi pas adiknya difunuh, dia gk terima.. terus gimana sama para korbannya?

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like