Adamas Eps 5 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 5 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya…

Woo Shin tengah mendengar rekaman pengakuan Hye Soo, dia melakukannya berulang.

Tiba-tiba, Dong Rim datang. Woo Shin langsung mematikan alat perekamnya.

Dong Rim meminta bantuan Woo Shin agar bisa meninggalkan kediaman Pimpinan Kwon. Tapi Woo Shin bilang, akan sulit mengeluarkan Woo Shin dari sana.

Dong Rim : Kenapa?

Woo Shin : Ceritanya panjang. Tapi pertama-tama, aku akan meminta kenalanku memindahkan ayahmu ke rumah sakit yang lebih aman agar Bu Kwon tidak bisa mengancammu lagi. Mereka bersama polisi, jadi, jangan khawatir dan percayalah kepada mereka. Pemilu akan segera berakhir, dan kau akan segera bebas.

Dong Rim : Tapi ayahku sudah pindah rumah sakit.

Woo Shin : Ke mana?

Dong Rim : Pusat Medis Eunkook. Bu Eun sepertinya orang yang baik.

Flashback…

Dong Rim menemui Hye Soo malam itu, saat Woo Shin bicara dengan Tae Sung di kamar.

Hye Soo : Apa maumu?

Hye Soo melihat Dong Rim memegang alat perekam Woo Shin.

Dong Rim : Aku ingin meminta bantuanmu.

Flashback end…

Dong Rim : Aku bilang kepadanya Bu Kwon menyandera ayahku, dan dia membantuku.

Woo Shin : Kau membuat kesalahan.

Dong Rim : Apa? Apa aku melakukan kesalahan?

Woo Shin : Tidak. Kita bisa bicara nanti.

Woo Shin pergi dengan terburu-buru.

Hye Soo yang baru turun ke bawah, bertemu dengan Seketaris Yoon yang mengenakan gaun cokelat itu.

Hye Soo : Aku suka gaunmu. Dia membelikannya untukku, tapi tidak sesuai seleraku. Aku senang itu cocok untukmu.

Seketaris Yoon terlihat kesal mendengar kata2 Hye Soo, lalu dia beranjak pergi.

Hye Soo menatapnya, dasar penggila cinta.

Woo Shin datang dan mengajak Hye Soo bicara.

Hye Soo : Sekarang? Seperti yang kau lihat, aku akan keluar.

Woo Shin : Tidak akan lama.

Bu Oh dan Kepala Pelayan Kwon mengantarkan Pimpinan Kwon menuju landasan heli.

Kepala Pelayan Kwon menggandeng lengan Pimpinan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon : Tuan, pastikan kau minum obat tepat waktu. Jangan lupa makan juga. Paksa dirimu untuk makan meski tidak berselera, ya?

Pimpinan Kwon : Baiklah.

Mereka berhenti berjalan. Pimpinan Kwon mencari2 Hye Soo.

Hye Soo dan Woo Shin ada kebun bunga.

Hye Soo : Jangan basa-basi. Pimpinan menungguku. Kau ingin tahu siapa yang merekomendasikanmu? Aku sedang menyelidikinya, jadi, jangan mendesakku.

Woo Shin : Tidak, ini tentang ayah Dong Rim. Terima kasih sudah membantu, tapi dia akan pindah ke rumah sakit lain.

Hye Soo : Untuk apa? Rumah sakit kami yang terbaik.

Woo Shin : Aku akan mengurusnya.

Dong Rim datang. Dia tak setuju dengan Woo Shin yang mau memindahkan ayahnya ke tempat lain.

Dia marah karena Woo Shin memutuskan sendiri.

Woo Shin : Kau menguping?

Dong Rim : Kau terburu-buru, jadi, aku mengikutimu. Ayahku tidak akan ke mana-mana.

Woo Shin : Dong Rim-ah.

Dong Rim : Apa!

Hye Soo menyela mereka, alasanku membantunya cukup sederhana. Adamas.

Hye Soo menatap Dong Rim.

Hye Soo : Kau tahu soal itu.

Dong Rim : Semua orang tahu tentang anak panah dengan ujung berlian itu.

Hye Soo : Lee Chang Woo. Apa dia juga terkenal?

Dong Rim : Itu…

Hye Soo : Kau dengar perekam suaranya, ‘kan?

Dong Rim : Aku hanya…

Dong Rim : Kau pasti juga menyadarinya. Aku sadar saat dia datang dan meminta bantuanku di malam hari. Dia pasti mendengar semuanya. Dia pasti berpikir kita di pihak yang sama. Tapi Dong Rim-ah, kau salah.

Hye Soo menatap Dong Rim dari dekat.

Hye Soo : Aku akan menjaga ayahmu dengan baik. Tapi jika kau membiarkan Bu Kwon mengendalikanmu sekali lagi, aku akan membunuh ayahmu. Kalau begitu, sampai jumpa. Aku punya rencana makan malam.

Hye Soo pergi.

Dong Rim dan Woo Shin juga keluar dari kebun bunga, tapi sambil bertengkar.

Woo Shin minta penjelasan apa maksud kata2 Hye Soo tadi.

Dong Rim gak mau jawab.

Woo Shin meraih lengan Dong Rim.

Dong Rim : Lepaskan aku! Jangan coba-coba mengelak. Aku berhak tahu! Hidup ayahku dipertaruhkan. Apa yang kalian rencanakan?

Tanpa mereka sadari, Sekuriti Kim melihat pertengkaran mereka.

Pimpinan Kwon tiba di landasan heli. Dia berjalan duluan bersama Seketaris Yoon menuju heli.

Di belakang, Bu Oh memberitahu Kepala Pelayan Kwon kalau Hye Soo gak ada di kamar.

Kepala Pelayan Kwon pun marah dan berusaha mengejar Pimpinan Kwon. Dia ingin memberitahu perihal Hye Soo. Tapi dia terkejut saat Pimpinan Kwon membuka pintu heli. Hye Soo sudah di sana.

Pimpinan Kwon : Kau sudah di sini.

Hye Soo : Ya, aku agak terburu-buru.

Kembali ke Woo Shin dan Dong Rim.

Dong Rim : Kau sudah gila.

Woo Shin : Lee Dong Rim.

Dong Rim : Entahlah. Aku tidak mendengar apa pun.

Woo Shin : Kau yang ingin tahu.

Dong Rim : Jadi, ini salahku? Itu sebelum aku tahu kau melakukan pencurian. Aku tidak mau dipenjara. Untuk apa? Semua karena mendiang ayahmu?

Woo Shin terdiam.

Dong Rim minta maaf sudah menyinggung Woo Shin dengan kata2nya barusan.

Woo Shin : Aku tidak ingin melibatkanmu. Itu sebabnya aku berusaha membuatmu meninggalkan tempat ini. Tapi keadaan…

Dong Rim tiba2 bilang dia lapar.

Lalu dia melirik ke sampingnya. Ternyata dia sadar ada Sekuriti Kim di sana.

Dong Rim : Aku kelaparan.

Sekuriti Kim menghampiri mereka.

Sekuriti Kim : Kalian sedang apa?

Dong Rim : Kami sedang membahas menu makan malam.

Sekuriti Kim : Astaga, kalian tampak cukup serius untuk membahas menu makan malam.

Dong Rim : Karena harus begitu. Kita makan tiga kali sehari.

Sekuriti Kim : Pak Ha, aku punya pertanyaan. Kudengar Persona Non Grata berdasarkan kisah nyata.

Woo Shin : Ya, benar, meski aku mendramatisasikannya.

Sekuriti Kim : Apa itu artinya tokoh utamanya adalah orang sungguhan? Apa aku salah?

Dong Rim : Mungkin kau benar.

Woo Shin menatap Dong Rim.

Dong Rim pun diam.

Woo Shin lalu melihat Tae Sung berjalan ke arah mereka

Woo Shin : Ya, dia benar-benar ada.

Sekuriti Kim : Jadi, dia polisi sungguhan? Pantas saja. Pak Choi bilang itu istilah untuk pengadu polisi.

Tae Sung menyuruh Sekuriti Kim patroli area 3.

Tae Sung lalu mengajak Woo Shin bicara.

Tae Sung : Kudengar karakter barumu suka berburu. Aku punya nasihat untukmu.

Woo Shin melihat Sekuriti Kim sudah pergi.

Mereka bicara di tempat lain.

Woo Shin : Bicaralah. Ada apa?

Tae Sung : Ada tombol keamanan yang belum pernah ditekan di bawah meja Pimpinan.

Woo Shin : Tombol keamanan?

Tae Sung : Kau tahu tombol yang dimiliki bank. Tombol darurat SOS. Dia memasang itu di bawah mejanya sejak awal. Tapi fakta bahwa itu tidak pernah menyalakan alarm berarti…

Woo Shin : Tidak ada situasi darurat atau tombol itu untuk hal lain. Tapi jika itu memang tombol keamanan… maka aku akan tertangkap basah.

Tae Sung : Peluangnya 50-50. Itu mungkin alat yang menurunkan Adamas atau menyalakan alarm.

Woo Shin : Aku akan mencurinya malam ini.

Tae Sung : Sial. Aku hanya memberitahumu agar tidak terburu-buru dan mengacaukan semuanya. Tunggu perintah markas.

Woo Shin : Tidak, itu harus terjadi hari ini. Apa Bu Kwon akan pergi lagi?

Bu Oh mengantarkan Kepala Kwon ke mobil.

Sebelum masuk ke mobil, Kepala Pelayan Kwon meminta Bu Oh bekerja dengan baik.

Kepala Pelayan Kwon : Periksa juga para pelayan lainnya.

Bu Oh : Jangan khawatir, Bu.

Kepala Pelayan Kwon : Terutama penulis itu. Awasi dia setiap saat.

Bu Oh : Baik, Bu.

Woo Shin memberitahu Tae Sung, kalau Pimpinan Kwon dan Kepala Pelayan Kwon sedang pergi jadi itu kesempatan mereka untuk mencuri Adamas.

Tae Sung : Tidak.

Woo Shin : Kalau begitu, akan kulakukan sendiri.

Tae Sung : Kita butuh izin dari markas!

Woo Shin : Jangan salah paham. Bekerja sama dengan SIH bukan berarti aku akan mengikuti perintah mereka. Malam ini.

Woo Shin pergi. Tae Sung resah.

Sementara itu, Hye Soo muntah2 di toilet.

Lalu Seketaris Yoon masuk dan terkejut melihatnya.

Hye Soo menatap Seketaris Yoon dari cermin.

Hye Soo : Jangan khawatir. Aku tidak hamil. Aku hanya merasa mual.

Seketaris Yoon mendekati Hye Soo. Dia memberikan tisu ke Hye Soo.

Hye Soo mengelap tangannya, dan memberikan tisu bekasnya ke Seketaris Yoon.

Seketaris Yoon kesal.

Hye Soo menatap Seketaris Yoon.

Hye Soo : Maki aku jika kau mau. Lagi pula, aku tidak tahu bahasa isyarat.

Sekarang, mereka sudah kembali ke ruang makan.

Hyun Jo tak berhenti menatap Seketaris Yoon yang berdiri di dekat meja.

Hye Soo tahu itu tapi dia biasa saja.

Pimpinan Kwon : Bagaimana rencana untuk upacara hari jadi ke-80? Apa semua berjalan sesuai rencana?

Hyun Jo : Tentu saja. Jangan khawatir.

Pimpinan Kwon : Pastikan semuanya berjalan lancar. Itu akan menjadi upacara pensiunku serta upacara pelantikanmu.

Hye Soo : Pelantikan?

Pimpinan Kwon : Ya. Aku akan mengumumkannya secara resmi sebagai penerus hari itu.

Hye Soo : Begitu rupanya.

Hyun Jo menatap Hye Soo.

Hyun Jo : Kau tidak akan menyelamatiku?

Hye Soo : Selamat.

Hyun Jo melirik Seketaris Yoon lagi.

Tiba2, Pimpinan Kwon merasa kesakitan sambil memegangi dadanya.

Hyun Jo khawatir, ayah, ada apa? Ayah baik-baik saja?

Pimpinan Kwon : Ya, aku baik-baik saja. Jangan membuat keributan.

Pimpinan Kwon menghela nafas. Dan sakitnya perlahan hilang.

Pimpinan Kwon : Aku mendengarkanmu dan menyuruh Bu Kwon melakukan sesuatu.

Hyun Jo : Aku sudah dengar. Aku yakin rumah terasa cukup kosong.

Bu Oh lagi melakukan sidak.

Dia melewati kamar Woo Shin dan berlalu begitu saja.

Woo Shin keluar. Dia ingat kata2 Tae Sung.

Tae Sung : Begitu Bu Oh melakukan pemeriksaan terakhir, para pelayan dilarang memasuki lantai tiga.

Woo Shin pun bergegas ke ruangan Pimpinan Kwon.

Dia beraksi, mencari2 tombol yang dibicarakan Tae Sung. Tak lama, dia menemukannya.

Tapi kemudian dia ingat kata Tae Sung.

Tae Sung : Peluangnya 50-50. Itu mungkin alat yang menurunkan Adamas atau menyalakan alarm.

Woo Shin ragu harus memencet atau tidak.

Tae Sung ada di dalam mobil polisi yang waktu itu mendatangi kediaman Pimpinan Kwon. Polisi itu juga bagian dari SIH.

“Apa? Malam ini?”

“Aku bisa apa? Dia bersikeras melakukannya sendiri. Karena ini hari kau mengumpulkan uang, tidak akan aneh melihatmu di sini.” jawab Tae Sung.

“Tunggu. Bagaimana jika Pak Ha tertangkap?”

“Kalau begitu, hubungi yang lain. Minta bantuan. Kita harus meninggalkan catatan resmi. Masuklah ke rumah dan tangkap dia.”

“Tangkap dia?”

“Kita harus memutus hubungan dengannya.”

“Maka tindakannya akan sulit untuk diringankan.”

“Kenapa aku harus peduli? Tidak ada yang boleh tahu bahwa kami terhubung.”

Soo Hyun masih bersama anggota SIH.

Soo Hyun : Mari membuat pertunjukan.

Pak Kang : Pertunjukan apa?

Soo Hyun : Kalian tidak boleh membunuhnya. Dia juga tahu itu. Tapi aku tidak. Dia tidak tahu apa-apa tentangku. Ini hanya pertunjukan. Palsu. Kalian tidak punya obat bius?

Maka Soo Hyun membawa anestesi ke ruang interogasi. Dia menunjukkannya pada Pak Lee. Ternyata pria yang disandera, yang mencoba menyakiti Seo Hee adalah Pak Lee.

Soo hyun : Kau tahu apa ini? Relaksan otot. Setelah aku menyuntikmu dengan ini, semua ototmu akan rileks secara bertahap.

So Hyun lalu bertanya, bagaimana caranya menutupi perbuatannya.

Lalu dia mengalihkan kamera CCTV 1 dan 2 ke titik lain.

Soo Hyun kembali ke Pak Lee.

Soo Hyun : Diafragmamu, yang membantumu bernapas, juga akan rileks. Pada akhirnya, kau akan metong lemas. Tapi kau akan mendapatkan pengalaman penuh karena kau akan sadar.

Pak Kang menyuruh Bu Lee memperbesar kamera 3.

Mereka mulai menonton.

Soo Hyun : Kedipkan matamu jika kau ingat siapa dia. Sebelum terlambat.

Soo Hyun menunjukkan sketsa komposit Ketua Tim Lee.

Tapi Pak Lee masih bungkam.

Soo Hyun mulai menyiapkan suntikan.

Pak Lee mulai takut, hei, jangan lakukan itu.

Soo Hyun : Aku tidak peduli apa yang terjadi padamu. Aku yakin SIH akan merasa berbeda karena mereka berusaha menghubungkan ini dengan Pimpinan Kwon. Tapi aku hanya mengejar pemfunuh ayahku.

Pak Kang memuji Soo Hyun.

Pak Kang : Jaksa Song boleh juga. Dia hampir menipuku.

Bu Lee : Aku tidak yakin soal ini. Mungkin seharusnya aku saja yang melakukannya. Bagaimana jika dia benar-benar tiada?

Seo Hee : Apa maksudmu? Bukankah itu hanya obat bius? Apa yang telah kau lakukan?

Pak Kang : Kau pikir dia bisa membodohinya dengan obat palsu?

Seo Hee : Maksudmu, itu benar-benar relaksan otot?

Pak Kang : Bahkan serum kejujuran pun tidak mempan padanya.

Seo Hee : Kau gila? Jaksa Song tak tahu soal ini.

Kembali ke Tae Sung. Dia melihat tim keamanan belum bergerak.

Tae Sung : Tim keamanan tak bergerak. Artinya itu bukan alarm.

Woo Shin memencet tombol. Dia terkejut melihat Adamas turun dari langit2.

Tapi sudah berharap, Adamas gak ada di sana. Kotaknya kosong. Tak lama kemudian, Woo Shin sadar Kepala Pelayan Kwon yang membawanya.

Woo Shin menatap foto Pimpinan Kwon.

Woo Shin : Dia menghancurkan bukti.

Kepala Pelayan Kwon ke toko perhiasan.

Dia menemui pemilik toko, seorang wanita paru baya bernama Jang.

Kepala Pelayan Kwon menyerahkan Adamas kepada Nyonya Jang.

Bersambung……

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like