Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 4 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Woo Shin mendengarkan rekaman pengakuan Hye Soo ke Tae Sung.
Di rekaman itu, Hye Soo bilang dia tak tahu pasti siapa pelaku sebenarnya tapi dia dengar suaminya bilang kalau Pimpinan Kwon membu**h seseorang dengan Adamas.
Woo Shin lantas bertanya, apa rekaman itu cukup sebagai bukti kalau Pimpinan Kwon terlibat langsung dalam kasus ayahnya.
Tae Sung tampak ragu.
Woo Shin tanya lagi, apa Tae Sung bahkan ingin menangkapnya? Kenapa Tae Sung ragu?
Woo Shin : Rupanya bukan karena kau tidak bisa. Dia lolos saat kau ragu-ragu.
Woo Shin mau pergi.
Tapi Tae Sung bilang tunggu.
Woo Shin berbalik. Tae Sung mendekati Woo Shin.
Tae Sung : Menurutmu ini akan berhasil?
Woo Shin : Aku cukup beruntung.
Tae Sung : Kau punya rencana?
Woo Shin : Jika tidak, aku tak akan memulainya. Jika kau memutuskan bergabung denganku…
Tae Sung : Kau akan memberitahuku?
Woo Shin : Kau akan terus bertanya semalaman?
Tae Sung : Izinkan aku mengajukan satu pertanyaan terakhir. Bagaimana kau tahu siapa aku sebenarnya?
Woo Shin : Kau akan tahu jawabannya setelah semuanya berakhir. Sekarang bukan saatnya.
Tae Sung berpikir sejenak, tak lama kemudian dia mengangguk.
Tae Sung : Baiklah, mari kita lakukan. Tapi bukan berarti kita satu tim, jadi, jangan salah paham. Terutama Eun Hye Soo. Aku tidak memercayainya. Dia tak boleh tahu siapa aku sebenarnya. Kau mengerti?
Woo Shin mengangguk.
*Yes,, Woo Shin dan Tae Sung sekapal… Moga Tae Sung beneran baik yaa sampe akhir.
Woo Shin beranjak meninggalkan hutan. Tapi tak lama, dia bertemu Hye Soo yang duduk menunggunya.
Hye Soo : Ini hari yang melelahkan bagimu. Mengancamku dan mencegah Pimpinan melakukan perjalanan. Kau berhasil untuk keduanya. Selamat.
Woo Shin : Aku tidak akan minta maaf. Karena suratmu yang memulai ini.
Hye Soo berdiri. Dia kesal.
Hye Soo : Kau sangat menyebalkan. Bukankah kau sering mendengarnya?
Woo Shin : Ya. Omong-omong, maaf situasinya menjadi seperti ini. Itu sungguh tidak terduga.
Hye Soo : Kau datang ke rumah ini.
Woo Shin : Adamas ada di sini, jadi, aku harus datang.
Hye Soo : Kukira Song Soo Hyun akan bertindak. Dia tampak cukup cakap saat kuperiksa.
Woo Shin : Tidak, jangan libatkan dia.
Hye Soo : Jangan bilang kakakmu tidak tahu soal Lee Chang Woo.
Soo Hyun menunjukkan sketsa wajah Ketua Tim Lee ke Pak Lee.
Soo Hyun : Mari kembali ke topik. Siapa ini?
Pak Lee mengaku tidak tahu.
Soo Hyun mengganti pertanyaannya. Siapa yang mengambil senjata pembu**han.
Pak Lee : Kenapa kau menanyakan itu?
Soo Hyun : Kau juga tidak tahu itu?
Pak Lee : Tidak. Aku sungguh tidak tahu.
Soo Hyun : Kau yakin dia tidak mengambilnya?
Pak Lee : Tidak, Pak. Aku tidak mengenalnya. Kasus ini terjadi 22 tahun lalu, dan aku sudah mengakuinya.
Soo Hyun : Itu pengakuan palsu.
Pak Lee : Untuk apa aku melakukan itu?
Soo Hyun marah, karena kau ingin melindungi bedebah ini! Sial!
Soo Hyun mengambil sketsta itu dan menunjukkannya ke Pak Lee.
Soo Hyun : Karena dia kaki tangan!
Pak Lee terkejut.
Soo Hyun meninju meja berkali2.
Soo Hyun : Tunggu saja. Akan kuungkap satu per satu semua yang kau sembunyikan.
Soo Hyun yang kesal, melepaskan dasinya.
Tak lama, dia beranjak pergi.
Hye Soo mengaku kecewa pada Soo Hyun.
Hye Soo : Kukira setidaknya dia akan berpura-pura menyelidikinya, tapi dia tidak tahu.
Woo Shin : Mari berhenti membicarakan dia. Aku tidak senang.
Hye Soo : Baiklah.
Hye Soo lalu teringat sesuatu.
Hye Soo : Apa yang akan terjadi jika Lee Chang Woo mati?
Woo Shin : Apa maksudmu?
Hye Soo : Kandidat Hwang dari Partai Masa Depan Baru mengadakan konferensi pers.
Kita diperlihatkan konferensi pers Kandidat Hwang tadi.
Kandidat Hwang berjanji, akan menerapkan lagi hukuman mati jika terpilih.
Hye Soo menyuruh Woo Shin bergegas jika ingin menangkap pelakunya.
Hye Soo : Waktu tak memihakmu.
Hye Soo beranjak pergi.
Woo Shin terdiam.
Dia lalu teringat kata-kata ibunya.
Flashback…
Nyonya Ha terbaring di rumah sakit, kondisinya parah. Dengan napas tersengal, dia mengatakan pada Woo Shin bahwa pria itu tak bersalah.
Woo Shin bingung, apa maksud ibu?
Nyonya Ha : Dia… ayah kandungmu. Lee Chang Woo.
Sontak Woo Shin terkejut mendengarnya.
Flashback end…
Woo Shin memikirkan kata2 Hye Soo kalau dia harus bergegas jika mau menangkap si pelaku.
Woo Shin lantas meyakinkan dirinya kalau Adamas ada di sana.
Pak Lee melamun di penjara.
Sementara itu, terdengar berita tentang Kandidat Hwang yang menyatakan akan menerapkan kembali hukuman mati selama masa transisi setelah memenangi pemilu. Layanan Penjara bersiap untuk melakukan tugas darurat seandainya itu mengganggu tahanan yang sudah lama dihukum. Kementerian Kehakiman menunjukkan pendapat bahwa mereka harus bersiap untuk sistem hukuman mati.
Soo Hyun melangkah menuju mobilnya.
Dia teringat kata2 Seo Hee, kalau Pak Lee dihukum, Soo Hyun gak akan bisa menemukan pelaku yang asli.
Para koki di dapur sibuk menyiapkan makanan untuk seluruh staf Haesong.
Dong Rim mengambil sepotong makanan Woo Shin.
Woo Shin menatapnya galak.
Dong Rim : Siapa tahu tak kau makan. Kau bisa dihukum karena membuang makanan.
Woo Shin : Aku bersedia dihukum jika bisa memukulmu sekali saja.
Dong Rim : Kau mulai kesal lagi. Kau harus berterima kasih kepadaku karena membuat pesanan khusus untuk hidangan sehat yang mewah ini.
Woo Shin : Bukankah kau terlalu muda untuk memedulikan makanan sehat?
Dong Rim : Ada sesuatu yang tidak kau ketahui.
Woo Shin : Apa itu?
Dong Rim : Sebenarnya, aku…
Dong Rim berhenti bicara karena Kepala Pelayan Kwon datang.
Kepala Pelayan Kwon menatap Woo Shin.
Kepala Pelayan Kwon : “Jangan lupa. Aku punya surat yang kau kirim.”
Dong Rim : Surat apa?
Kepala Pelayan Kwon : Jangan lihat aku. Tanya Pak Ha.
Dong Rim : Pak Ha?
Woo Shin : Kau memeriksa tempat sampah di ruang belajar?
Kepala Pelayan Kwon : Aku penasaran siapa yang mengirim surat itu.
Woo Shin : Dan kau menyatukan potongan-potongannya.
Kepala Pelayan Kwon : Aku penasaran apa yang tertulis di surat itu.
Woo Shin : Aku seorang penulis, Bu Kwon. Aku mencatat hal-hal yang terlintas di benakku. Jika tidak suka, kubuang ke tempat sampah.
Kepala Pelayan Kwon : Astaga. Kurasa aku salah sasaran lagi.
Woo Shin berdiri dan menatap tajam Kepala Pelayan Kwon.
Woo Shin : Jika kau tidak menyukaiku, lampiaskan kepada orang yang merekomendasikanku.
Woo Shin beranjak pergi.
Dong Rim mencomot makanan Woo Shin.
Kepala Pelayan Kwon menatapnya galak.
Dong Rim langsung pergi.
Sekuriti Kim menatap Kepala Pelayan Kwon.
Sekuriti Kim : Dia pasti terganggu dengan Pak Ha.
Tae Sung : Apa?
Sekuriti Kim : Maksudku, Bu Kwon. Dia menatapnya seperti ini.
Tae Sung : Matanya sudah seperti ular.
Sekuriti Park : Bu Kwon tidak menyukai siapa pun kecuali Pimpinan. Dia membenci manusia.
Lah Kepala Pelayan Kwon lewat.
Sekuriti Park langsung diam. Wkwkwk..
Bersambung ke part 2…