Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 16 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya….
Di ruangannya, Hye Soo lagi merawat tanaman. Woo Shin masuk.
Hye Soo pun menghampiri Woo Shin. Dia berdiri di depan mejanya.
Hye Soo : Aku mungkin tak merawat taman untuk sementara. Aku berencana untuk sibuk. Aku turut berduka atas kejadian yang menimpa Jaksa Song.
Woo Shin mencampakkan tasnya ke lantai.
Hye Soo : Apa itu?
Woo Shin : Adamas.
Hye Soo : Kau dengan gegabah membawa Adamas ke sini seperti ini?
Woo Shin : Itu tak terlalu berharga bagiku.
Hye Soo : Bukankah kesepakatan kita batal? Pak Lee tertangkap, tapi hasilnya sangat berbeda dari kesepakatan kita. Atau kau ingin menawarkan kesepakatan baru?
Woo Shin : Pak Lee. Jangan sentuh dia. Biarkan dia hidup. Aku pasti akan membuatnya diadili. Itulah alasanku ingin dia hidup.
Hye Soo : Kau berjuang keras. Kau tak pernah mengambil jalan yang mudah.
Woo Shin : Aku tahu. Ini pertarungan sulit yang mustahil dimenangkan. Namun aku tak akan menyerah.
Hye Soo : Menyebalkan sekali. Kau tak berubah, Pak Ha. Baiklah. Lakukan sesukamu. Aku akan mendukungmu.
Woo Shin : Eun Hye Soo-ssi, bisakah aku memercayaimu?
Hye Soo : Aku tak mengira kau memercayaiku.
Woo Shin : Aku agak berharap. Bahwa di dalam Haesong, setidaknya kau orang yang baik.
Mendengar itu, Hye Soo sedikit tertegun.
Hye Soo : Pak Ha, kita tak akan bertemu lagi, ‘kan?
Woo Shin : Tidak, kita akan bertemu lagi. Saat itu terjadi, kita akan berada di sisi berlawanan.
Hye Soo : Dengan senang hati.
Woo Shin beranjak pergi.
Ketua Tim Lee dalam perjalanan ke kejaksaan. Tapi tiba2, polisi menghentikan mobil di tengah jalan. Mereka turun dan membuka pintu mobil lebar2.
Ketua Tim Lee : Apa yang terjadi?
Polisi : Jika kami membawamu ke kejaksaan, kau akan dihukum berat. Karena sentimen publik tak boleh diabaikan. Tapi kau akan berada di bawah perlindungan kami. Jika kau tak suka, turunlah. Dan menghilang. Begitu kau keluar dari mobil ini, kami tak bisa menjamin keselamatanmu. Kau akan sendirian. Pilihlah.
Karena Ketua Tim Lee tak menjawab, para polisi masuk lagi ke mobil.
Ketua Tim Lee mengangkat tangannya, memberi kode.
Setelah itu, mobil polisi kembali berjalan.
Di atas jembatan, Sun sudah siap dengan senjatanya. Tapi karena kode dari Ketua Tim Lee, dia tak jadi menembak.
Sun : Sampai jumpa lagi lain kali.
Dong Rim lagi membaca komentar para netizen terkait Haesong.
“Tim A? Siapa mereka? Mafia?”
“Kenapa kau tak mengeklaim bahwa Haesong menciptakan dunia?”
“Reporter ini punya imajinasi yang besar.”
“Kurasa Haesong tak membayarnya.”
“Reporter bukan hakim.”
“Aku akan tetap netral sampai putusannya keluar.”
Dong Rim kesal, orang-orang ini gila. Dia menulis kisah nyata, dan pendapat mereka berbeda drastis.
Tiba2, Woo Shin pergi.
Dong Rim : Pak Ha. Kau mau ke mana?
Woo Shin tak menjawab.
Di mejanya, Seo Hee membaca dua artikel Haesong.
“KEJAKSAAN MENGGALI PARA PEMEGANG SAHAM UTAMA ARES.”
“GRUP HAESONG MEMUTUSKAN UNTUK MENJUAL ARES”
Seo Hee kesal, Haesong berhasil lolos.
Seo Hee dan Woo Shin ketemuan.
Seo Hee : Orang-orang memang lucu. Mereka tak memercayai kisah nyata, dan mudah percaya cerita palsu. Sekali lagi, aku menyadari bahwa kebenaran tak memiliki kekuatan… kecuali orang-orang memercayainya.
Woo Shin : Kita sudah berusaha mengungkap kebenaran sejauh ini. Sekarang kita akan berusaha membuat orang memercayainya.
Seo Hee : Kau punya ide?
Woo Shin : Berkat kau, aku menyadari apa yang harus kulakukan. Aku akan menulis buku. Mereka pikir kebenarannya adalah fiksi. Jadi, aku berencana melakukan yang sebaliknya. “Kisah ini sama sekali tak berkaitan dengan kejadian sebenarnya.” Bagaimana jika aku menekankan itu? Maka orang mungkin akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang terlibat. Mereka akan mulai mencari.
Seo Hee : Apa kisahnya tentang pengalaman kita?
Woo Shin : Ya. Tentang pemilik Adamas.
Besoknya, Seo Hee ke rumah Woo Shin. Dong Rim membukakan pintu.
Seo Hee : Di mana Pak Ha?
Dong Rim : Dia keluar.
Seo Hee : Dia ingin mewawancaraiku untuk buku barunya. Karena itulah aku datang. Aneh. Aku tahu ini hari yang tepat.
Dong Rim : Akan kucoba meneleponnya.
Dong Rim lalu mencari2 ponselnya.
Seo Hee ke ruang baca dan menemukan ponsel Dong Rim di sana.
Seo Hee : Dong Rim-ssi, ponselmu disini.
Dong Rim bergegas mengambil ponselnya dan keluar menghubungi Woo Shin.
Seo Hee kemudian melihat ke atas meja. Dia terkejut.
Ada satu surat yang dibiarkan terbuka, ditaruh dibawah tumpukan surat2 lainnya.
Seo Hee membaca nama Soo Hyun di sana.
Seo Hee : Dong Rim-ssi, apa Pak Ha membaca surat ini?
Dong Rim : Ya, dia membaca semua surat di sana.
Seo Hee membaca surat itu.
“Song Soo Hyun masih hidup. Temukan Adamas.”
Adegan berpindah ke Soo Hyun yang tiba2 muncul di tepi pantai.
Dia tersenyum menatap ke lautan.
Tangannya memegang Adamas.
TAMAT!
Gimana menurut kalian endingnya? Puas?
Terima kasih sudah membaca Sinopsis Drama Korea ‘Adamas’ yang saya tulis. Sampai jumpa lagi di tulisan saya berikutnya.