Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 15 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Soo Hyun menjelaskan rencananya pada SIH.
Soo Hyun : Rencana kita sederhana. Ada dua cara untuk memasuki lantai basemen aula pemakaman. Tempat parkir bawah tanah dan jalan dari rumah sakit utama. Kita masuk dari sini.
Soo Hyun menunjuk di denah.
Soo Hyun : Ruang sembilan adalah tempat kita akan bertemu. Bu Eun akan mengirim Ketua Tim Lee ke sana. Sementara itu, kau akan mengalihkan perhatian mereka. Polisi akan datang setelah mendengar suara tembakan, dan mereka akan menangkapmu. Itu harus dicatat sebagai operasi resmi polisi. Harus terlihat seolah Tim A membantunya kabur dari penjara.
Pak Lee : Syukurlah aku bisa membantu.
Soo Hyun : Jangan pikir ini akan menebus semua dosamu.
Pak Lee : Tentu saja tidak. Ini baru permulaan.
Soo Hyun menatap Tae Sung.
Soo Hyun : Ada satu hal lagi yang kita butuhkan.
Seo Hee menemui Soo Hyun.
Seo Hee : Kau baik-baik saja?
Soo Hyun : Ya.
Seo Hee : Jadi, di mana Adamas?
Soo Hyun : Di dalam.
Seo Hee : Di mana Lee Chang Woo?
Soo Hyun tak menjawab pertanyaan Seo Hee.
Seo Hee mengerti, sudah kuduga. Kau tak baik-baik saja. Jangan berusaha terlalu keras untuk memaafkannya. Yang menyedihkan tetaplah menyedihkan. Yang memilukan tetaplah memilukan. Yang salah tetaplah salah. Sebesar apa pun penyesalanku… Sebesar apa pun rasa sayangku kepada ayahku, dia memang sudah membuat kesalahan. Jadi, jangan berusaha terlalu keras untuk memaafkannya.
Soo Hyun : Baiklah. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir.
Seo Hee : Aku juga tak akan mencemaskanmu lagi.
Soo Hyun : Katamu akan membuat keputusan yang sama, meski bisa memutar kembali waktu. Kalau begitu, kita tak punya pilihan selain mengakhiri pertarungan ini. Kita yang memulai ini, jadi, kita akan mengakhirinya.
Seo Hee : Berhentilah bertele-tele dan berterus terang. Itu menyedihkan.
Soo Hyun : Aku ingin kau menjadi saksi sekali lagi.
Seo Hee : Apa?
Soo Hyun : Itu kunci untuk menangkap Lee Chang Woo. Seorang saksi. Kita butuh orang yang bisa menyiarkannya ke dunia secara langsung.
Seo Hee : Bertarung diam-diam tak ada gunanya? Kau ingin mengungkap semuanya?
Soo Hyun : Haesong harus diungkap agar Tim A tak lagi bisa mengubur kebenaran.
Setelah menemui Soo Hyun, Seo Hee pergi menjemput Kandidat Hwang.
Di radio terdengar berita soal pemilu.
“Setelah pemilihan pada tanggal 28, Capres Noh Jungwan dari Partai Ketiga terpilih sebagai presiden berikutnya. Dari 56 persen suara yang dihitung, Presiden terpilih Noh mendapat 42,39 persen. Rakyat telah memilihnya sebagai pemimpin baru negara ini selama lima tahun ke depan.”
Kandidat Hwang kaget mendengar itu. Seo Hee menatap Kandidat Hwang.
Para direktur menghadiri pemakaman Pimpinan Kwon.
Hye Soo menemani Hyun Jo di ruang duka. Hye Soo menatap Hyun Jo.
Hye Soo lalu mengantar para direktur keluar, ditemani Tim A.
Hye Soo : Terima kasih sudah datang.
Hyun Jo menatap foto ayahnya.
Hyun Jo : Ayah, aku putra terbaik yang bisa dimiliki seseorang. Akan kubuat Hye Soo membayar atas perbuatannya kepada ayah. Akankah ayah memujiku jika masih hidup? Setidaknya ayah akan punya teman di akhirat.
Hye Soo masuk ke kamarnya. Itu bukan kamar motel, tapi kamar di ruang duka, yang disediakan khusus untuk keluarga.
Sun datang, eonni, annyeong.
Hye Soo : Mau menyampaikan belasungkawa? Mana mungkin?
Sun : Menurutmu kenapa aku ke sini?
Hye Soo : Kau datang menemuiku?
Sun : Sayang sekali. Aku ingin pertemanan kita bertahan.
Hye Soo : Apa Hyun Jo menyuruhmu melakukan ini?
Sun pun mengeluarkan pistolnya.
Sun : Ada kata-kata terakhir?
Kandidat Hwang di RS, bersama para reporter. Ada Seo Hee juga di sana.
Kandidat Hwang : Aku merasa dilukai. Rumor bahwa aku melarikan diri selama pengeboman itu tak benar.
Reporter : Maksudmu, kau difitnah? Tolong jelaskan. Siapa yang bertanggung jawab atas itu?
Kandidat Hwang : Haesong.
Mendengar itu, para reporter langsung menutup laptop mereka.
Seo Hee melihat itu, langsung memberikan pertanyaan.
Seo Hee : Untuk apa mereka melakukan itu?
Kandidat Hwang : Mereka ingin membalas. Kasus Penjara Kangchun sudah direncanakan. Mereka menyamarkan tujuan mereka yang sebenarnya, dan membuatnya seolah itu untuk janji hukuman matiku. Begitu aku tahu soal ini dan menolak, mereka bertekad mengeluarkanku dari pemilu. Singkatnya, kasus Penjara Kangchun tak berkaitan dengan sistem hukuman mati, tapi hal lain.
Seo Hee : Benar. Salah satu korbannya berkaitan dengan Haesong.
Kandidat Hwang : Mereka ingin menyingkirkannya. Dan pria itu adalah…
Salah satu staf keamanan Haesong melapor ke Seketaris Yoon.
“Hwang Byung Chul mengekspos semuanya selama konferensi pers.”
Seketaris Yoon pun langsung mengirimkan pesan pada semua reporter.
Seketaris Yoon : Jangan merilis apapun yang dikatakan Hwang Byung Chul.
Para reporter menerima pesan itu.
Seo Hee teringat kata2 Soo Hyun.
Soo Hyun : Apa pun yang Hwang Byung Chul katakan tentang Haesong, para reporter tak akan melaporkannya. Mereka akan menutupinya dengan berita lain. Mari kita manfaatkan itu. Penangkapan Lee Chang Woo akan menjadi umpan kita.
Woo Shin datang saat SIH tengah bersiap.
Woo Shin berdandan ala Soo Hyun.
SIH mulai bergerak. Mereka berjalan menuju keluar.
Tapi, ada Anggota Tim A diluar!
Woo Shin melihat itu dan melarang anggota SIH keluar tapi anggota SIH keburu membuka pintu dan langsung dihujani tembakan.
Salah satu Anggota SIH tertembak.
Dalam keadaan sekarat, dia menghubungi Seo Hee.
SIH langsung masuk ke dalam.
Woo Shin : Ada yang salah. Tak ada yang tahu soal ini kecuali kita. Siapa yang membocorkan informasi ini?
Agen Cha kesal, buka!
Kabag. Jung datang.
Agen Cha : Mau kubawakan peralatannya?
Kabag. Jung : Tidak, tunggu saja.
Di dalam, Tae Sung cs bingung kenapa Tim A tiba2 diam.
Pak Lee menarik Woo Shin ke belakangnya.
Pak Lee : Begitu pintu itu terbuka, berdirilah di belakangku, Woo Shin-ah.
Woo Shin tertegun Pak Lee tahu dia Woo Shin, bukan Soo Hyun.
Tapi tiba2, seorang anggota SIH menyandera Woo Shin.
Dia pengkianatnya!
Woo Shin tak takut, dia menyuruh Tae Sung dan ayahnya menembak.
Woo Shin : Semua akan berakhir begitu pintunya terbuka. Jadi, tembak saja dia.
Anggota SIH yang tersisa, mencoba menembak si pengkhianat. Tapi tembakannya mengenai besi rak.
Kesempatan itu digunakan Pak Lee untuk melindungi Woo Shin. Dia langsung si pengkhianat menjauhi Woo Shin. Keduanya baku hantam.
Si pengkhianat akhirnya ditembak Anggota SIH yang tersisa.
Tapi yang kena tembak bukan si pengkhianat saja, tapi juga Pak Lee.
Sontak lah Woo Shin membeku melihat ayahnya jatuh terkapar.
Woo Shin mendekati Pak Lee.
Pak Lee : Woo Shin-ah.
Tak lama kemudian, Pak Lee meninggal dunia.
Tangis Woo Shin langsung jatuh.
Sekarang, tinggal mereka bertiga.
Seseorang diluar mencoba menggedor pintu. Tak lama pintu terbuka. Pak Kang masuk bersama Seo Hee dan bala bantuan.
Pak Kang : Tae Sung-ah, Pak Han. Kalian tidak apa-apa?
Seo Hee mendekati Woo Shin.
Seo Hee : Geomsanim?
Tapi kemudian, Seo Hee tahu itu Woo Shin.
Seo Hee pun langsung mencari Soo Hyun.
Bersambung ke part 4…