Adamas Eps 14 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 14 Part 3,Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.Baca Episode SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya…

Hari sudah pagi. Woo Shin mencoba merangkai ulang masa lalu untuk menemukan jawaban dimana Adamas.

Woo Shin : Ada yang aneh. Lee Chang Woo meninggalkan upacara lebih dahulu. Tapi saat dia tiba di rumahnya, Ketua Tim Lee sudah menunggunya di sana. Lee Chang Woo tiba lama setelah Ketua Tim Lee membunuh ayahku. Kenapa dia lama sekali? Apa dia mampir ke suatu tempat?

Tak lama kemudian, Woo Shin menyadari sesuatu.

Kita ditunjukkan flashback, saat Pak Lee menaruh action-figure itu di depan pintu.

Woo Shin : Figur itu.

Seo Hee terbangun karena mendengar suara pintu dibuka. Dia keluar dan melihat Dong Rim baru datang membawa obat.

Dong Rim mengomel sambil mengeluarkan obat2an dari plastik.

Dong Rim : Ini saja tak cukup. Dia benar-benar harus ke rumah sakit. Si bodoh keras kepala itu. Dia pikir dia dokter?

Seo Hee ingat saat dia diberi suntikan oleh dokter saat disekap oleh Sun.

Seo Hee : Itu bukan mimpi.

Dong Rim berbalik dan kaget melihat Seo Hee.

Dong Rim : Astaga! Sedang apa kau di situ?

Seo Hee : Apa aku mengejutkanmu?

Dong Rim : Ya, tentu saja.

Seo Hee : Maaf. Di mana Pak Ha?

Dong Rim : Dia baru saja keluar.

Seo Hee : Ke mana?

Dong Rim : Entahlah.

Seo Hee dan Dong Rim sarapan.

Dong Rim : Tapi apa hubunganmu dengan Pak Ha?

Seo Hee : Tidak ada.

Dong Rim : Pak Ha tak akan membiarkan sembarang wanita tinggal di rumahnya.

Seo Hee : Aku kenal dengan kakaknya.

Dong Rim : Begitu rupanya. Lantas, apa hubunganmu dengan Jaksa Song?

Seo Hee : Kami hanya saling membuat cemas.

Tiba2 aja, TV memutar berita Kandidat Hwang yang bersama para reporter di RS.

Kandidat Hwang : Sudah kubilang, aku korbannya. Siapa yang tak akan lari dari ledakan bom? Aku memerintahkan ajudanku untuk mengevakuasi warga. Lalu mobil siapa yang meledak?

Mendengar itu, Seo Hee pun kesal dan langsung ke kamarnya.

Tak lama, dia keluar lagi sambil bicara di telepon.

Seo Hee : Halo, Pak Hwang. Ini Kim Seo Hee. Seperti yang kukirim. Aku akan memberimu informasi penting tentang Pimpinan Kwon. Mari bertemu. Kita akan bicara langsung.

Seo Hee pun pergi.

Soo Hyun dan SIH tiba di lokasi yang berhasil mereka lacak.

Itu adalah sebuah motel. Motel itu digembok. Gemboknya sudah berkarat.

Tae Sung memberikan kode. Mereka semua langsung mengeluarkan pistol.

Soo Hyun : Penginapan turis terpencil yang tak akan ditinggali siapa pun. Aku penasaran apa yang mereka lakukan di markas yang disamarkan ini.

Tae Sung : Jika ini markas mereka, pasti ada ruang besar tersembunyi di basemen.

Soo Hyun : Kurasa tempat ini sudah lama ditinggalkan. Mari kita lihat. Sersan Ko pasti melaporkannya karena ada sesuatu di dalam.

Mereka merusak gembok, lalu masuk ke dalam.

Tae Sung lalu memanggil semua anggotanya.

Tae Sung : Kemarilah. Aku menemukan tangga ke basemen.

Mereka menuruni tangga dan memutuskan menyebar. Tae Sung menyuruh anggotanya melindungi Soo Hyun.

Soo Hyun dan seorang anggota SIH mulai memeriksa.

Anggota SIH menyuruh Soo Hyun berjalan di belakangnya.

Sun memeriksa tas anggota Tim A yang dibunuh Pak Lee.

Dia mengambil kunci dan sebagainya. Lalu ponselnya berbunyi. Telepon dari Hyun Jo.

Sun : Lee Chang Woo tidak ada di sini. Kita kehilangan dia.

Hyun Jo kesal, sial! Tidak ada yang berhasil.

Sun memeriksa jasad anggota Tim A itu.

Sun : Dia bahkan tidak banyak memukulnya. Pria itu cukup terampil.

Seketaris Yoon dilarang masuk petugas yang menjaga Pimpinan Kwon.

“Kami diperintahkan untuk melarang semua orang masuk.”

Hyun Jo di mobilnya, habis memakai obat.

Ponselnya kemudian berbunyi. Pesan dari Seketaris Yoon.

Seketaris Yoon : Apa yang terjadi? Mereka menutup kamar Pimpinan.

Pimpinan Kwon sadar. Ada Hye Soo di sana.

Hye Soo : Kau sudah bangun. Aku sangat khawatir kau akan mati dengan tenang. Jangan mengkhawatirkan Haesong. Aku akan menjaganya.

Pimpinan Kwon : Hye Soo-ya.

Hye Soo : Tenanglah. Ada yang sangat ingin bertemu denganmu. Kau harus menemuinya.

Kepala Pelayan Kwon masuk.

Dia membawa pisau!

Kepala Pelayan Kwon : Jantung putraku. Sudah sepantasnya aku menghentikan detak jantung ini, ‘kan?

Kepala Pelayan Kwon memegang dada Pimpinan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon membuka masker oksigen Pimpinan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon : Ada kata-kata terakhir? Silakan bicara.

Pimpinan Kwon : Jangan lakukan ini.

Kepala Pelayan Kwon : Tidak akan ada yang menyelamatkanmu. Matilah!

Kepala Pelayan Kwon menusuk Pimpinan Kwon.

Pimpinan Kwon, Soon Yi-ah.

Kepala Pelayan Kwon : Jangan sebut namaku!

Pimpinan Kwon memegang tangan Kepala Pelayan Kwon.

Pimpinan Kwon : Silakan. Tusuk aku. Kau pantas melakukan itu.

Kepala Pelayan Kwon : Kau memperlakukanku seperti pelayanmu sampai akhir. Apa aku butuh izin untuk membunuhmu?

Kepala Pelayan Kwon menusuk Pimpinan Kwon lagi.

Tak lama kemudian, Pimpinan Kwon meninggal dunia.

Tangis Kepala Pelayan Kwon pecah.

Bersambung ke part 4…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like