Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 13 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Tae Sung menyupiri Pimpinan Kwon. Sambil menyetir, Tae Sung minta maaf karena dia tidak pandai memancing.
Pimpinan Kwon : Itu sederhana. Kau hanya perlu menentukan kapan harus menariknya. Kau melempar umpan, dan menunggu tanpa henti.
Tae Sung : Baik, Pak.
Pimpinan Kwon : Apa sudah tiga tahun sejak kau datang ke Haesongwon? Bagaimana jika kau bekerja langsung untukku sekarang?
Tae Sung : Aku akan berusaha keras jika kau memberiku kesempatan, Pak.
Pimpinan Kwon : Kesempatan?
Tak lama, mereka tiba di sungai. Anggota2 Tim A sudah menunggu.
Pimpinan Kwon : Dimana Pak Jung?
Agen Cha : Dia di dalam, Pak.
Pimpinan Kwon mengajak Tae Sung pergi. Tae Sung merasa aneh.
Mereka pun menaiki kapal menuju dermaga. Begitu tiba di dermaga, mereka melihat Kabag. Jung sudah menunggu bersama tawanan mereka.
Kabag. Jung membuka penutup kepala tawanan mereka. Tae Sung kaget melihat si tawanan adalah Ketua Tim A.
Mulut Ketua Tim Lee dilakban, tangannya diikat ke belakang.
Pimpinan Kwon : Joon Kyung-ah, apa kau menyarankan Lee Chang Woo untuk mencuri Adamas? Kenapa?
Kabag. Jung membuka lakban di mulut Ketua Tim Lee.
Kabag. Jung : Mana mungkin aku berani melakukan hal seperti itu, Pak? Tidak, Pak. Kau salah. Ini kesalahpahaman. Aku hanya ingin mengambil Adamas yang dia curi.
Pimpinan Kwon menatap Kabag. Jung. Kabag. Jung pun menendang Ketua Tim Lee.
Ketua Tim Lee marah, shibal! Kau sudah gila!
Kabag. Jung : Berhenti mengoceh dan diamlah. Lagi pula, kau akan segera mati.
Ketua Tim Lee : Shibal!
Pimpinan Kwon pergi. Kabag. Jung menyumpal mulut Ketua Tim Lee dengan kain.
Ketua Tim Lee melepeh kain itu dari mulutnya dan berteriak memanggil Pimpinan Kwon. Pimpinan Kwon terus melangkah.
Ketua Tim Lee akhirnya mengaku.
Ketua Tim Lee : Aku memang menyarankan dia mencuri Adamas.
Pimpinan Kwon balik lagi.
Ketua Tim Lee : Itu benar. Aku memang mengatakan itu. Aku mengatakan itu karena dibutakan oleh keserakahan. Dan aku menyesalinya selama 22 tahun terakhir. Pak, tolong ampuni aku sekali ini saja.
Pimpinan Kwon : Aku ingin mengampunimu. Tapi kau harus mengatakan yang sebenarnya dahulu.
Ketua Tim Lee : Baik, Pak. Aku hanya akan mengatakan yang sebenarnya. Aku pergi ke rumah Lee Chang Woo untuk mencari Adamas.
Flashback….
Ketua Tim Lee ke rumah Pak Lee. Dia mencari Pak Lee, tapi rumah Pak Lee kosong namun pintunya tidak terkunci.
Ketua Tim Lee mengambil Adamas. Lalu dia mengeluarkan pisaunya dan mencari Pak Lee, tapi Pak Lee nya gak ada.
Ponsel Ketua Tim Lee berbunyi.
Ketua Tim Lee : Ya, Pak Kim, aku sudah tiba.
Pak Kim : Pimpinan akan memanggilmu. Cepatlah. Temukan Adamas dahulu.
Ketua Tim Lee : Baik, Pak.
Ketua Tim Lee mengumpat, sial!
Pak Song datang. Menyadari ada yang datang, Pak Lee langsung menunggu di dekat pintu.
Begitu Pak Song masuk, Pak Lee menarik Pak Song ke dalam dan berusaha membunuhnya. Tapi Pak Song menghindar dan mau kabur.
Ketua Tim Lee berhasil menangkapnya. Dia mengambil Adamas dan menusuk Pak Song.
Saat itulah Ketua Tim Lee sadar bahwa itu bukan Pak Song. Karena udah terlanjur basah, dia pun sekalian nyebur. Dia mencek1k Pak Song, hingga Pak Song tewas.
Ketua Tim Lee lalu pergi.
Seo Hee melihat Ketua Tim Lee pergi dengan baju berlumur darah.
Seo Hee yang takut, membangunkan ayahnya.
Flashback end…
Pindah ke Seo Hee yang menceritakan hal itu kepada polisi.
Seo Hee : Aku melihatnya. Lengan bajunya berlumur darah. Dia orangnya. Dia yang menculik dan memakaikan rompi peledak padaku.
Polisi : Kau melihat wajahnya dengan jelas? Kau masih mengingatnya?
Seo Hee : Benar sekali. Aku tidak bisa melupakan wajahnya.
Flashback…
Pak Kim turun dan mencari-cari pria yang dimaksud Seo Hee tapi tak ada siapa pun.
Pak Kim lantas menghubungi polisi.
Bersamaan dengan itu, Pak Lee datang. Dia terkejut melihat Pak Song tergeletak di rumahnya.
Dia memeriksa kondisi Pak Song, sudah tewas.
Lalu dia mendengar sirine polisi.
Pak Lee kabur.
Tapi dia tertangkap.
Flashback end….
Ketua Tim Lee bilang, itu semua perbuatan Pak Lee.
Ketua Tim Lee : Dia tahu aku akan datang, jadi, dia menaruh Adamas yang palsu di sana.
Pimpinan Kwon : Jadi, kau mengambil Adamas palsu yang dia taruh di sana?
Ketua Tim Lee : Ya, Pak. Aku hanya ingin mengembalikan Adamas kepadamu dan mengakhiri semuanya. Tapi ada saksi.
Flashback…
Polisi menanyai Pak Kim. Seo Hee berdiri disamping ayahnya.
Polisi : Kau melaporkan ini, ‘kan? Bisa jelaskan apa yang terjadi?
Pak Kim : Ada orang yang berlumur darah…
Dari mobilnya, Ketua Tim Lee melihat Pak Kim.
Flashback end….
Kembali ke Soo Hyun dan Pak Lee.
Pak Lee bilang Pimpinan Kwon tidak tahu bahwa itu Adamas palsu.
Soo Hyun : Itu sebabnya kau membuat pengakuan palsu?
Pak Lee : Karena itu taruhan teraman. Jika Pimpinan Kwon tahu yang sebenarnya, dia pasti akan mengincar kalian berdua.
Adegan berpindah ke Ketua Tim Lee dan Pimpinan Kwon.
Ketua Tim Lee : Seperti sekarang. Aku sungguh tidak tahu bahwa itu palsu, Pak.
Pimpinan Kwon : Tidak tahu?
Ketua Tim Lee : Benar, Pak. Aku tidak tahu apa-apa.
Pimpinan Kwon : Joon Kyung-ah.
Ketua Tim Lee : Aku bersumpah. Aku tidak tahu apa-apa, Pak! Lee Chang Woo. Bedebah itu tahu semuanya. Aku yakin. Percayalah kepadaku.
Pimpinan Kwon : Aku percaya. Aku memercayaimu.
Ketua Tim Lee : Terima kasih, Pak.
Pimpinan Kwon : Kurasa kau tak tahu apa-apa. Tapi sayang sekali. Aku pasti akan mengampunimu jika kau tahu sesuatu.
Ketua Tim Lee : Apa?
Pimpinan Kwon : Apa gunanya mengampunimu, padahal kau bahkan tak tahu di mana Adamas yang asli?
Pimpinan Kwon memanggil Tae Sung.
Pimpinan Kwon : Pak Choi, ini kesempatanmu.
Pimpinan Kwon pergi.
Kabag. Jung kembali menyumpal mulut Ketua Tim Lee. Lalu diamengarungi kepala Ketua Tim Lee.
Ketua Tim Lee berontak tapi tak bisa.
Kabag. Jung menyerahkan Ketua Tim Lee pada Tae Sung.
Kabag. Jung : Selamat. Kau bisa menjatuhkan ketua tim. Itu cukup mengagumkan.
Tae Sung tak punya pilihan lain selain menendang Ketua Tim Lee ke sungai.
Seo Hee kesal melihat dua polisi berbisik di depannya.
Seo Hee : Apa yang kalian lakukan? Kalian berbisik di depanku?
Polisi tadi balik menginterogasinya.
Polisi : Jadi, ini maksudmu. Kau menyaksikan pembunuhan 22 tahun lalu.
Seo Hee : Benar.
Polisi : Lalu pelakunya menculikmu?
Seo Hee : Benar.
Polisi : Dan membuatmu memakai rompi peledak itu?
Seo Hee : Benar.
Polisi : Apa hubungannya dengan Haesong?
Seo Hee : Pria itu bekerja untuk Haesong.
Polisi : Begitu rupanya. Jangan bilang pria yang kau lihat adalah Pimpinan Kwon Jae Kyu.
Seo Hee : Detektif. Apa kau bahkan berniat menyelidiki ini?
Polisi : Nona Kim, kami punya dua hipotesis tentang pengeboman teror. Pelaku pembunuhan yang kau saksikan adalah Lee Chang Woo.
Seo Hee : Dia difitnah. Bukan dia yang kulihat.
Polisi : Kau mengatakan itu hanya karena Song Soo Hyun? Karena Lee Chang Woo adalah ayah kandungnya? Apa ini semua ide Song Soo Hyun? Apa dia ingin melibatkan Haesong? Benar juga. Dia bahkan muncul di lokasi pengeboman teror. Itu benar-benar kebetulan atau direncanakan?
Seo Hee : Omong kosong. Memangnya kami akan membuat rencana seperti itu?
Polisi : Jadi, tidak? Kalau begitu, ini hipotesis kedua. Siapa Hwang Byung Chul? Dia lawan terbesar presiden saat ini. Dan Kang Hyuk Pil adalah rekan dekat presiden. Kami sudah memastikan bahwa Kang memperingati Capres Hwang soal pengeboman itu, dan menyuruhnya mengungsi. Lalu Capres Hwang bergegas menuju mobilnya. Tapi bomnya ada di mobil. Itu artinya Kang yang memancing Hwang ke mobilnya.
Seo Hee : Jangan konyol.
Polisi : Nona Kim. Ini yang membuat kami penasaran. Kami tidak tertarik dengan pembunuhan yang disaksikan gadis kecil 22 tahun lalu, tapi dalang di balik pengeboman teror. Jaksa Song atau Pak Kang?
Seo Hee : Dasar orang-orang gila.
Seo Hee menatap ke arah kaca.
Seo Hee teriak : Kau serius!
Pak Kang bersiap dengan konferensinya.
Anggotanya tanya, gimana jika Haesong mengeklaim SIH menuduh mereka sebelum memeriksa fakta?
Pak Kang : Maka aku akan bertanggung jawab.
Pak Kang muncul di depan wartawan. Tapi ada Hyun Jo di sana, dia mau menghentikan konferensi pers.
Hyun Jo : Kudengar SIH membuat pengumuman penting, jadi, aku datang. Aku pribadi tertarik dengan itu. Hampir lupa. Agar lebih mudah bagimu, aku sudah membagikan siaran pers kepada para jurnalis.
Anggota SIH memberikan selebaran yang berisi keterangan Hyun Jo pada Pak Kang.
Hyun Jo : Kudengar ada hubungan antara ledakan pondok di Gunung Goduk }dan pengeboman teror yang terjadi baru-baru ini. Kudengar kedua peledaknya mirip.
Pak Kang kesal dan meremuk kertas itu.
Hyun Jo : Kau mau bicara empat mata? Atau haruskah kulanjutkan?
Pak Kang melihat video pengakuan Kepala Pelayan Kwon di ponsel Hyun Jo.
Hyun Jo : Bu Kwon benar-benar tidak fotogenik. Ini ulah SIH, ‘kan? Kau sangat mudah ditebak. Norak sekali. Pak Kang Hyuk Pil, menurutmu bagaimana reaksi publik setelah mereka tahu bahwa peledaknya berasal dari SIH?
Pak Kang : Bagaimana caramu membuktikan bahwa itu kami? Tim penyusup kami tidak ada dalam dokumen.
Hyun Jo : Anak buahmu yang tewas di pondok itu mungkin disamarkan sebagai korban tidak bersalah untuk saat ini. Tapi menurutmu butuh berapa lama bagi kami untuk menjebak mereka sebagai teroris keji?
Pak Kang : Kalau begitu, lakukanlah.
Hyun Jo : Kau pria yang tangguh. Aku sangat terintimidasi. Aku tidak dengan bodohnya mengancam akan menyingkirkan SIH. Mari selesaikan ini secara politis. Bubarkan tim penyusupmu diam-diam.
Pak Kang : Itu bukan keputusanku.
Hyun Jo : Aku tahu itu. Tentu saja. Aku tahu kau hanya sekadar boneka. Kau hanya bidak catur.
Tak lama, ponsel Hyun Jo berdering. Telepon dari Baek Min Seok.
Hyun Jo menyuruh Pak Kang menjawabnya.
Hyun Jo : Kau akan menolak panggilan Presiden? Jangan berlagak tak saling kenal. Aku tahu kalian mengobrol setiap hari.
Pak Kang menjawab.
Dia kaget, apa? Baik, Pak.
Pak Kang mengembalikan ponsel Hyun Jo.
Hyun Jo : Apa akhirnya kau mengerti? Ini keputusan Presiden. Mundurlah dari posisimu.
Hyun Jo memberikan Pak Kang cek satu miliar won.
Hyun Jo : Gunakan ini untuk membeli setelan yang bagus. Untuk alasan pengunduran dirimu, kami akan membuat alasan yang masuk akal. Kau harus bersyukur ini berakhir hanya dengan pengunduran dirimu. Kau harus tahu itu.
Hyun Jo beranjak pergi. Pak Kang kesal.
Bu Oh memohon, agar Seketaris Yoon memberitahunya apa yang akan terjadi pada Kepala Pelayan Kwon.
Seketaris Yoon : Entahlah.
Bu Oh : Ayolah. Hanya kau yang tahu perasaan Pimpinan yang sebenarnya. Begitu dia dipecat, aku akan menjadi kepala pelayan. Jadi, tentu saja aku harus tahu segalanya tentang rumah ini.
Seketaris Yoon : Tontonlah berita. Itu akan segera dikabarkan. Menurutmu berapa lama mereka akan membiarkannya hidup?
Kepala Pelayan Kwon diracun!
Polisi langsung menolong Kepala Pelayan Kwon.
Bersambung ke part 3…