Adamas Eps 13 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 13 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya….

Soo Hyun bilang pada Pak Lee, kalau dia akan menjadi pengacara Pak Lee.

Soo Hyun : Aku punya takdir yang rumit. Aku menjadi jaksa untuk mencegah lebih banyak korban seperti ayahku. Tapi sekarang, aku akan membela pembunuh ayahku.

Pak Lee : Aku menolak bantuanmu.

Soo Hyun : Kau tidak berhak melakukan itu. Aku tahu kau difitnah, dan aku akan bantu membersihkan namamu. Tapi untuk melakukan itu, kau harus mengatakan yang sebenarnya.

Pak Lee : Begitu menghadapi kenyataan, kita tak akan bisa kembali.

Soo Hyun : Kita sudah terlalu jauh untuk kembali. Benar, ‘kan? Akan kupastikan semua orang tahu kau tidak bersalah.

Pak Lee : Kenapa kau melakukan ini, padahal aku tidak memintanya?

Soo Hyun : Aku menolak mengakui bahwa ayah kandungku membunuh ayahku, Song Soon Ho.

Pak Lee kaget, bagaimana…

Soo Hyun : Bagaimana aku tahu? Bahwa kau ayah kandungku? Aku tidak tertarik dengan itu. Katakan sesuatu yang membuatku tertarik. Contohnya, siapa yang membunuhnya? Mereka bilang kebenaran ada di masa lalu. Jadi, mari kita gali masa lalu itu.

Pak Lee : Kau sama sekali tidak berubah.

Flashback….

Soo Hyun tengah melihat mainan Kapten Maverick, tapi hanya di depan kaca toko.

Sementara di dalam, 3 anak laki2 seusianya berusaha mencuri beberapa jajanan. Mereka kabur dan sempat menabrak Soo Hyun usai mencuri.

Ajumma pemilik toko mengejar anak2 itu, tapi gagal. Lalu dia melihat Soo Hyun dan menuduh Soo Hyun bagian dari mereka.

Soo Hyun menyangkal dan meminta si ajumma melepaskannya.

Ajumma : Untuk apa kulepaskan? Aku tahu kau teman mereka! Kau seharusnya minta maaf kepadaku!

Soo Hyun : Ada apa denganmu!

Ajumma : Jangan pura-pura bodoh.

Soo Hyun : Aku tidak bersama mereka!

Ajumma : Kenapa kau kurang ajar sekali?

Flashback end…

Soo Hyun terkejut, kau melihatku?

Pak Lee : Ya. Tapi aku tidak mengenalimu. Aku baru sadar itu kau setelah melihat ibumu.

Flashback…

Si ajumma terus mengomeli Soo Hyun. Lalu Nyonya Ha datang membela Soo Hyun. Lah si ajumma malah nyuruh Nyonya Ha agar mendidik Soo Hyun dengan benar.

Ajumma : Dia mencuri!

Soo Hyun : Itu tidak benar, Ibu. Aku hanya melihatnya.

Ajumma : Jangan coba-coba berbohong. Aku tahu mereka temanmu!

Soo Hyun : Yang benar saja! Mereka bukan temanku!

Ajumma : Aku tidak mau dengar. Aku tahu kau melihat mainan itu setiap hari. Dan hari ini, kau berniat mencurinya.

Soo Hyun kesal, lakukan sesukamu. Hubungi polisi jika mau.

Soo Hyun pergi. Nyonya Ha ingin mengejar Soo Hyun tapi dia berhenti setelah mendengar kata-kata pedas si ajumma.

Ajumma : Dia akan menjadi apa saat besar nanti? Bukan main. Anak-anak seperti dia akhirnya hanya akan mencuri.

Nyonya Ha : Apa katamu? Bu. Apa yang baru saja kau katakan? Dia bilang tidak melakukannya. Kenapa terus menuduhnya, padahal dia bilang tidak bersalah?

Ajumma : Lihat dirimu. Setidaknya kau bisa meminta maaf. Berlutut. Kau saja yang berlutut.

Nyonya Ha terjatuh karena didorong2 si ajumma.

Lalu Pak Lee datang dan menghentikan si ajumma.

Pak Lee : Cukup.

Ajumma : Baiklah, aku akan berhenti. Astaga. Kau beruntung! Astaga.

Ajumma itu masuk ke tokonya sambil mengomel.

Pak Lee pergi setelah menolong Nyonya Ha.

Nyonya Ha yang melihat Pak Lee, bergegas menyusul Pak Lee.

Pak Lee menenangkan dirinya di gang, di depan sebuah rumah.

Nyonya Ha datang, bukankah kau… Kenapa kau di sini?

Pak Lee : Young Sin-ah.

Nyonya Ha : Jangan panggil namaku. Kita sudah lama berpisah. Aku mengikutimu kemari untuk mengatakan itu. Pergilah. Tidak ada lagi yang ingin kukatakan.

Pak Lee : Anak itu… Itu dia, ‘kan?

Nyonya Ha : Bukan. Dia tak ada hubungannya denganmu.

Pak Lee : Maafkan aku. Saat itu, aku hanya melakukan itu untuk melindungimu.

Nyonya Ha : Melindungiku? Dari siapa? Siapa mereka sebenarnya?

Pak Lee terdiam.

Nyonya Ha nangis, semua itu bohong. Aku tidak tahu pekerjaanmu sampai melihatmu di berita. Mereka bilang kau pencuri, dan semuanya menjadi masuk akal. “Begitu rupanya.” Jadi, itu sebabnya dia bilang tidak punya teman atau keluarga. Dia hanya berusaha menyembunyikan fakta “bahwa dia hanya seorang pencuri.” Jadi, kenapa kau datang ke sini sekarang?

Pak Lee : Aku tidak punya niat lain. Aku hanya ingin melihatmu dari jauh dan melihat keadaanmu.

Nyonya Ha : Tidak. Kau tidak perlu melakukan itu. Anggap saja kami sudah mati. Aku tidak mau putraku tahu bahwa ayahnya pencuri. Jangan pernah datang ke sini lagi.

Nyonya Ha beranjak pergi tapi dia berhenti melangkah karena Pak Song tiba2 muncul di depannya.

Pak Lee langsung pergi begitu melihat Pak Song. Pak Song mau mengejar, tapi dihentikan Nyonya Ha.

Pak Lee menyewa jasa pindahan. Dilihat dari baju Pak Lee, itu adalah baju yang dikenakannya setelah dia bebas.

Tapi si jasa pindahan adalah Pak Song.

Pak Song : Kau menelepon jasa pindahan, ‘kan?

Pak Song dan Pak Lee sama2 terkejut.

Pak Song membantu Pak Lee pindah rumah. Dalam perjalanan, Pak Lee melihat foto keluarga Pak Song yang tergantung di spion mobil.

Pak Lee kaget, kembar?

Pak Song : Soo Hyun lebih tua. Woo Shin yang lebih muda.

Pak Lee : Kalian tampak seperti keluarga yang bahagia.

Flashback end….

Pak Lee : Saat itulah aku tahu kalian kembar. Aku belum pernah bertemu adikmu, Woo Shin tapi aku yakin kalian berdua sangat mirip.

Sementara itu, Woo Shin berdandan ala Soo Hyun.

Dong Rim yang melihat itu berkata, Woo Shin benar-benar mirip jaksa.

Woo Shin : Benarkah? Jadi, aku berhasil.

Lalu Woo Shin mengenakan ID Card Soo Hyun sebagai jaksa.

Ternyata Soo Hyun lah yang meminta Woo Shin berpura2 menjadi dirinya. Dia mau Woo Shin menemui seseorang.

Woo Shin mulai bergerak.

Tanpa dia sadari, ada yang mengikutinya.

Seorang petugas dari RS Eunkook menemui Hye Soo. Hye Soo sendiri ada di kamar VVIP rumah sakitnya.

Eun Soo : Aku ingin memakai kamar ini untuk sementara.

Petugas tanya, apa Eun Soo sakit karena Direktur Eun tidak mengatakan apapun kepadanya.

Hye Soo : Tolong jangan beri tahu ayahku. Seorang naratama akan memakai ruangan ini.

Pria itu ingin tahu siapa orang itu. Hye Soo tak menjawab dan hanya menatapnya.

“Maaf, Bu. Aku akan menyiapkan kamarnya.”

“Tolong rahasiakan ini. Ini berkaitan dengan Haesong.”

Pria itu menelan ludahnya, baik.

Woo Shin di perjalanan. Dia menyetir sambil mendengarkan radio.

“Besok adalah pemilu. Namun, karena akhir pekan, kami memprediksi banyak orang akan bepergian. Mencemaskan hasil yang rendah, partai-partai mendorong orang untuk memilih.”

Tak lama, dia menerima pesan di ponselnya. Woo Shin terus melaju.

Soo Hyun menyimpan ponselnya dan kembali berbicara dengan ayah kandungnya.

Soo Hyun : Mari kesampingkan sentimen kita dan lihat faktanya saja. Singkatnya, setelah melihat betapa bahagianya keluarga kami, kau berencana pergi seperti pria sejati. Jadi, kau memutuskan untuk pindah, dan kebetulan ayahku yang membantu pindahan. Kalau begitu, bagaimana ayahku bisa menjadi korban pembunuhan?

Pak Lee diam saja.

Soo Hyun : Lee Chang Woo-ssi?

Pak Lee : Itu semua karena keserakahanku. Kukira kepergianku akan memperbaiki semuanya. Tapi kemudian aku harus menghadapi kenyataan yang buruk. Aku merasa kasihan karena keluargamu kesulitan mencari nafkah. Aku juga sedih karena tidak bisa membantu.

Flashback…

Pak Lee masuk ke rumahnya dan langsung duduk di sofanya. Dia berusaha menenangkan diri. Tiba2, Ketua Tim Lee datang.

Pak Lee : Kau lagi?

Ketua Tim Lee : Kau pasti menderita karena ditelantarkan. Kau tak biasanya minum.

Pak Lee : Pergilah sebelum kubunuh.

Ketua Tim Lee membujuk Pak Lee untuk mencuri Adamas.

Ketua Tim Lee : Bukankah situasi ini tak adil? Kau dimanfaatkan. Kau harus membalas dendam kepada para bedebah itu. Panah berlian itu 300 karat. Harganya jauh lebih tinggi daripada yang bisa kau bayangkan. Aku akan memberimu setengah bagiannya. Ambil itu dan kaburlah ke Filipina. Bahkan Haesong pun tak akan bisa menemukanmu. Ada lebih dari 7.000 pulau di sana. Kau tahu itu. Pengungkapannya sebentar lagi. Mereka akan memindahkannya ke lokasi pada malam sebelumnya. Aku akan mengurus keamanan. Kau bisa menyelinap masuk saat pergantian sif. Aku juga punya denah untuk brankasnya. Pak, kau harus mulai dari awal. Aku berjanji masa depanmu akan cerah.

Pak Lee : Beri tahu aku. Kapan tanggalnya?

Flashback end…

Soo Hyun pun marah.

Soo Hyun : Lalu? Kenapa ayahku harus mati karena rencanamu?

Seo Hee sudah selesai menghabiskan galbitang nya.

Seo Hee : Makanannya lezat.

Polisi : Mari kita mulai karena kau sudah selesai.

Seo Hee : Baiklah.

Polisi : Setelah diculik, mereka memakaikan rompi peledak itu padamu, dan mengirimmu ke SIH? Siapa yang menculikmu?

Seo Hee : Aku harus mulai dari mana, ya? Aku akan mulai dari awal. Jadi, semuanya terjadi karena insiden 22 tahun lalu.

Polisi : Tunggu. Dua puluh dua tahun lalu?

Seo Hee : Benar.

Polisi : Jadi, pada tahun 2000?

Seo Hee : Benar. Musim panas tahun 2000.

Polisi : Berapa usiamu saat itu?

Seo Hee : Tujuh tahun.

Si polisi menghela nafas.

Seo Hee pun kesal, omong-omong kau terus menyelaku. Kau tak mau pernyataanku?

Polisi : Apa maksudmu…

Si polisi ditegur atasannya yang ikut mengawasi jalannya interogasi.

Kepala Polisi : Detektif Nam.

Seo Hee menatap ke arah si Kepala Polisi.

Seo Hee : Kau lihat itu? Dia terus menyelaku saat bersaksi. Aku mau salinan interogasi ini.

Agen SIH tengah mengupload video Kepala Pelayan Kwon saat ultah Haesong.

Tapi baru selesai mengupload, detik itu juga video itu terhapus dari laman mereka.

Dia pun langsung melapor ke Pak Kang.

Agen SIH : Kurasa Haesong sudah bertindak.

Pak Kang : Mungkin. Kita sudah siap untuk ini. Hubungi media.

Agen SIH : Tapi, Pak. Tak ada gunanya jika mereka tak memberitakannya.

Pak Kang : Panggil mereka ke SIH. Katakan ini pengumuman penting.

Agen SIH : Tentang?

Pak Kang : Katakan ini tentang bom bunuh diri.

Tae Sung lagi bicara dengan rekan polisinya yang biasa datang ke Haesong.

Sekuriti Park mengawasi dari jauh.

“Konferensi pers?” tanya rekan polisi Tae Sung.

“Ya. Pak Ha memberitahuku.” jawab Tae Sung.

“Sulit dipercaya. Ha Woo Shin?”

“Dia datang kemarin dengan dalih menemui Pimpinan. “

“Mereka pasti mengirimnya karena dia satu-satunya jalan masuk mereka.”

“Kita harus berhati-hati untuk saat ini.”

“Aku juga diminta bersembunyi.”

“Pak Kang tidak punya pilihan sekarang. Dia akan membuka semua kartunya dan menghadapi masalah secara langsung. SIH akan terungkap. Mereka akan mengungkap yang dilakukan SIH dan alasan mereka mengincar Haesong.”

“Maksudmu…”

“Tugasku di sini sudah selesai. Kita akan mengakhiri penyelidikan rahasia, dan lakukan penyelidikan terbuka. Ini akan menjadi perang besar-besaran.”

“Kita akan menerima pukulan besar.”

“Kita tidak punya waktu. Kita harus bertindak sebelum sang VIP mundur.”

Sekuriti Park mengetuk jendela. Tae Sung menurunkan kaca jendela mobil polisi.

Tae Sung : Ada apa?

Sekuriti Park : Ada orang yang melihat.

Tae Sung melihat dua keamanan Haesong dan satu polisi lagi tengah memperhatikan mereka.

Tae Sung langsung turun dan menyuruh rekannya pergi.

Rekan Tae Sung memanggil temannya yang tadi bicara dengan dua staf keamanan Haesong.

Para polisi itu pergi.

Setelah itu, Tae Sung menerima panggilan.

“Pak Choi, ada masalah.”

Tae Sung dan Sekuriti Park langsung lari ke dalam.

Para staf keamanan sudah berkumpul di lobi. Ada Pimpinan Kwon di sana.

Tae Sung mendekati Pimpinan Kwon.

Pimpinan Kwon : Kau harus ikut denganku.

Tae Sung : Kita mau ke mana tiba-tiba, Pak?

Pimpinan Kwon : Memancing.

Pimpinan Kwon beranjak pergi.

Bersambung ke part 2….

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like