Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 11 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Anggota SIH yang menyamar sebagai polisi, ditugas patroli di depan Haesongwon.
Dia gelisah melihat lampu di ruangan Pimpinan menyala.
Woo Shin masuk ke ruangan Pimpinan. Dia langsung ke meja Pimpinan.
Saat dia mau menekan tombol di bawah meja, lampu di ruangan Pimpinan tiba2 saja menyala. Sontak lah dia terkejut.
Seketaris Yoon membuka pintu. Karena itulah, lampu di ruangan Pimpinan langsung menyala, secara otomatis ketika pintu dibuka.
Dan, Seketaris Yoon melihat Hye Soo lagi minum.
Hye Soo : Tiba-tiba aku ingin konyak lagi. Kenapa kau di sini, padahal acaranya masih berlangsung? Tentu saja kau tidak mencariku.
Seketaris Yoon tidak percaya. Dia masuk ke ruangan Pimpinan yang ada di depan rak miras.
Woo Shin sudah tidak ada.
Seketaris Yoon mencari Woo Shin sampai kolong meja.
Yakin Woo Shin tengah bersembunyi, Seketaris Yoon masuk ke kamar Pimpinan yang ada di ruangan Pimpinan.
Tapi Woo Shin tak di sana.
Lalu Seketaris Yoon curiga melihat tirai yang menutupi pintu.
Hye Soo :Sedang apa kau di sana?
Seketaris Yoon hanya bisa menatap Hye Soo dengan tatapan kesal.
Hye Soo kemudian beranjak pergi.
Woo Shin sendiri memang bersembunyi disana. Dibalik pintu yang ditutupi tirai, ada koridor sempit dan panjang.
Tae Sung menemui salah satu anggota SIH yang menyamar sebagai polisi.
Tae Sung : Kau yakin lampunya hanya berkedip sekali?
Polisi : Ya, Pak. Dia seharusnya memberi dua kedipan.
Dong Rim mengikuti Soo Hyun ke tempat pesta.
Soo Hyun mendekati Pimpinan Kwon.
Soo Hyun : Pimpinan Kwon? Halo.
Pimpinan Kwon : Siapa ini? Kurasa kau bukan Pak Ha.
Dong Rim mau menjelaskan, Pimpinan, begini…
Lah Soo Hyun malah ngaku kalau dia Soo Hyun.
Hyun Jo terkejut, Song Soo Hyun?
Soo Hyun : Siapa kau? Kau tidak lihat? Kami kembar.
Woo Shin yang bersembunyi dibalik pintu yang tertutup tirai, akhirnya keluar. Dia memencet tombol di bawah meja.
Tapi Adamas tidak ada. Yang ada malah artikel koran tentang pengakuan ayah kandungnya soal Adamas yang hilang.
Woo Shin terkejut. Tak lama kemudian dia memiliki kecurigaan.
Soo Hyun menatap Hyun Joo, kau mengenalku? Rupanya kau mengenalku.
Hyun Jo menarik kerah Soo Hyun.
Pimpinan Kwon menghentikannya, Hyun Jo-ya.
Hyun Jo : Ayah, aku akan mengurus ini di luar karena ada tamu di sini.
Pimpinan Kwon : Tidak apa-apa. Jadi, kau saudara kembar Pak Ha? Ada apa kau kemari?
Soo Hyun : Aku menerima informasi. Kudengar kau akan mengungkap Adamas, dan ada yang mau mencurinya. Aku datang jauh-jauh ke sini untuk mencegah itu terjadi.
Pimpinan Kwon : Seseorang akan mencuri Adamas? Siapa?
Soo Hyun : Jangan khawatir. Aku bisa menelepon polisi.
Hyun Jo ngamuk, bisakah kau diam saja? Seret dia keluar dari sini.
Soo Hyun : Jangan khawatir. Kami akan menggeledah tempat ini begitu polisi tiba.
Hyun Jo : Berengsek. Hentikan omong kosong ini! Astaga. Kau benar-benar membuatku kesal.
Soo Hyun : Orang-orang melihat. Aku menerima informasi dari sumber tepercaya.
Soo Hyun menunjukkan undangan yang diterimanya.
Soo Hyun : Undangan ini. Sumberku mengirimiku undangan ini.
Tae Sung dan Woo Shin bergegas kembali ke tempat pesta.
Tiba2, Kepala Pelayan Kwon naik ke panggung. Dia membawa Adamas.
Kepala Pelayan Kwon : Bisa minta perhatiannya? Ini bagian terpenting dari upacara ini, jadi, tolong diam.
Lalu Woo Shin datang. Kepala Pelayan Kwon menatap Woo Shin.
Kepala Pelayan Kwon : Akhirnya, semua orang di sini. Sekarang, kami akan mengungkap Adamas. Semuanya.
Woo Shin langsung tegang.
Kepala Pelayan Kwon mengangkat Adamas tinggi2.
Kepala Pelayan Kwon : Adamas adalah senjata pembunuhan. Lee Chang Woo, pencuri terkenal, melakukan pembunuhan 22 tahun lalu. Tapi bukan dia pembunuhnya. Pembunuh sebenarnya ada di ruangan ini bersama kita.
Tae Sung masuk dan berdiri disamping Bu Oh.
Tae Sung : Apa yang terjadi?
Bu Oh : Entahlah. Diam.
Kepala Pelayan Kwon memberitahu siapa pembunuh sebenarnya. Dia adalah Pimpinan Kwon.
Sontak semua orang kaget.
Hyun Jo protes, kau sudah gila? Itu tidak masuk akal!
Kepala Pelayan Kwon : Kau juga tahu itu. Sejak awal!
Kepala Pelayan Kwon turun dari panggung dan mendekati Pimpinan Kwon.
Kepala Pelayan Kwon : Bagaimana menurutmu, Tuan? Kau suka kejutan kecilku? Aku akan mengungkap semuanya. Semuanya. Aku akan mengungkap wajah iblismu yang sebenarnya. Aku akan menyebutkan semua orang yang kau bunuh! Panggil polisi!
Pimpinan Kwon memanggil Tae Sung.
Tae Sung mendekat, ya, Pimpinan?
Pimpinan Kwon : Hubungi polisi. Katakan kita menangkap pencuri yang mencuri Adamas.
Kamera menyoroti Woo Shin.
Dia menarik napas lega.
Tim Gegana berhasil melucuti satu per satu bom di badan Seo Hee.
Tapi terdengar bunyi waktu.
Mereka mencoba mencari.
Seo Hee : Kurasa di sisi depan.
Mereka mencari di sisi depan, tak lama, mereka menemukannya.
Pak Kang menonton itu, pengatur waktu.
Satu per satu tamu undangan membubarkan diri.
Para pelayan dan reporter barulah diizinkan makan.
Sekuriti Park menyerahkan Adamas pada polisi yang menyamar.
Sekuriti Park : Cepat selesaikan penyelidikannya dan kembalikan ini. Pencurian bukan sesuatu yang serius.
Polisi : Benar. Ini hanya formalitas.
Saat pergi, dia menerima pesan dari Seo Hee.
Seo Hee : Pengeboman teroris dicurigai di gedung SIH.
Kepala Pelayan Kwon dibawa ke mobil polisi.
Sebelum pergi, dia menatap tajam ke arah Haesongwon.
Dong Rim melihat Kepala Pelayan Kwon pergi. Dia panic.
Dong Rim : Kami juga harus keluar dari sini.
Woo Shin dan Soo Hyun bicara diluar.
Soo Hyun : Bu Kwon pasti tahu sesuatu tentang kasus ayah kita.
Woo Shin : Dasar bodoh. Kenapa kau menerobos masuk ke sini dengan gegabah?
Soo Hyun : Aku menerima undangan ini. Tentu saja, kupikir Tim A yang mengirimkannya kepadaku. Mereka mungkin mencoba memancingku. Atau mereka pasti tahu bahwa SIH sedang bergerak.
Woo Shin : Jelaskan. Untuk apa Tim A mengirimimu undangan itu?
Soo Hyun : Nona Kim Seo Hee diculik. Tepat di depanku. Itu perbuatan Tim A, dan terjadi tiga hari lalu. Kukira aku akan menemukan petunjuk di sini. Begini, dia kehilangan orang tuanya saat berusaha mengungkap kebenaran tentang kasus ayah kita. Aku tidak bisa membiarkannya mati.
Woo Shin terdiam mendengar itu.
Polisi yang menyamar datang dan memanggil Soo Hyun.
Polisi : Jaksa Song, kau keterlaluan hari ini. Jangan mencampuri urusan kami lagi.
Soo Hyun : Aku tidak peduli. Aku tidak akan membiarkan SIH membodohiku lagi.
Polisi : Kami menemukan Nona Kim. Mereka bergerak.
Soo Hyun : Di mana dia?
Tim Gegana berhasil menghentikan pengatur waktu.
Tim Gegana : Ada pengatur waktu tersembunyi di dalamnya. Ini bom waktu.
Ketua Tim Gegana : Apa maksudmu? Bagaimana dengan detonatornya?
Tim Gegana : Entah itu palsu atau pengendali ganda. Jika bukan keduanya, mungkin… Mungkin tidak terhubung dengan bom ini.
Pak Kang dan anak buahnya langsung berlari, menuju sebuah gedung.
Soo Hyun dalam perjalanan.
Pak Kang menemui Seo Hee.
Pak Kang : Ini belum selesai, tapi kami sudah menonaktifkan pengatur waktunya.
Seo Hee : Jika ini bom waktu, lalu apa yang ada di tanganku?
Pak Kang : Mungkin pengendali ganda. Musuh kita ingin penembak runduk membunuhmu karena menjadi pengebom bunuh diri.
Seo Hee kesal, semua keributan ini hanya untuk membunuhku?
Kabag. Jung melabrak Sun.
Kabag. Jung : Kau pikir ini lelucon?
Sun : Tidak bisa menutup mulutmu, ya?
Kabag. Jung : Berikan pengendali jarak jauhnya.
Sun : Tidak ada padaku.
Kabag. Jung : Tak ada?
Kabag. Jung mau ngasih pelajaran ke Sun, tapi dihentikan oleh rekannya Sun.
Kabag. Jung : Dasar bedebah kecil. Kau anjingnya, ya?
Sun : Pak Jung. Pengendali jarak jauhnya ada di tangan Kim Seo Hee.
Seo Hee melepaskan lakban di tangannya.
Pak Kang : Apa yang kau lakukan?
Seo Hee : Tim A mengirim bom ke SIH. Kelompok yang bekerja diam-diam tidak akan bertindak sejauh ini hanya untuk membunuhku.
Pak Kang : Penembak runduk ada di luar sana. Kau akan terbunuh.
Seo Hee : Ini jebakan!
Penembak runduk melihat Seo Hee melepas lakban. Dia melapor ke Ketuanya.
Ketua Tim Gegana : Tembak.
Pak Kang memberi perintah pada anak buahnya yang berjaga diluar.
Pak Kang : Halangi pemandangannya.
Anak buahnya yang ada diluar, langsung masuk dan berdiri di depan Seo Hee.
Penembak Runduk : Aku tidak bisa melihat target.
Ketua Tim Gegana : Kirim tim ke dalam gedung. Kami akan masuk.
Ketua Tim Gegana dan para penembak masuk.
Ketua Tim Gegana : Kim Seo Hee-ssi, hentikan. Kau akan membunuh semua orang di sini?
Seo Hee : Tunggu sebentar. Jika ini bukan detonator, maka…
Ketua Tim Gegana : Kami akan menembak.
Pak Kang : Letakkan senjata kalian!
Seo Hee perlahan membuka tangannya, dengan jempolnya tetap memencet tombol detonator.
Seo Hee : Lihat. Lihat ini!
Ketua Tim Gegana : Itu pengendali jarak jauh.
Seo Hee : Ini artinya ada bom di tempat lain.
Sun masih ngasih penjelasan ke Kabag. Jung.
Sun : Saat dia berpikir itu sudah dijinakkan dan melepaskannya… Bum.
Sun berputar2, lalu duduk di kasurnya.
Kabag. Jung : Dasar gila.
Pak Kang memberi perintah untuk menggeledah gedung SIH.
Pimpinan Kwon di ruangannya bersama Hye Soo, Hyun Jo dan Tae Sung.
Tae Sung : Polisi menyita Adamas sebagai bukti pencurian.
Hyun Jo : Dan kau hanya menyaksikan?
Tae Sung : Maaf, Pak. Polisi secara resmi dikirim ke sini.
Hyun Jo makin kesal.
Pimpinan Kwon : Dia melapor kepadaku.
Hyun Jo : Maafkan aku.
Tae Sung : Pak, jangan khawatir. Karena itu terkait dengan pencurian dan bukan kasus yang disebutkan Bu Kwon, mereka akan segera mengembalikannya. Aku akan ke kantor polisi dan melihat apa yang terjadi.
Pimpinan Kwon : Baiklah. Kau boleh pergi.
Tae Sung keluar.
Hyun Jo : Ayah, kita harus bergegas. Song Soo Hyun dan penulis itu satu tim. Mereka putra Song Soon Ho.
Pimpinan Kwon menyuruh Hye Soo mengambilkannya teh.
Hye Soo keluar. Tapi dia paham, Pimpinan Kwon menyuruhnya keluar secara halus.
Hye Soo teringat kata2 Kepala Pelayan Kwon tadi.
Kepala Pelayan Kwon : Lee Chang Woo, pencuri terkenal,melakukan pembunuhan 22 tahun lalu. Pembunuhnya adalah… Pimpinan Kwon Jae Kyu!
Hyun Jo : Apa yang akan ayah lakukan? Para bedebah itu pasti merebut hati Bu Kwon juga. Ayah, ada alasan kenapa penulis itu datang ke rumah kita.
Pimpinan Kwon : Mungkin. Lagi pula, dia putra Song Soon Ho.
Hyun Jo : Dia pasti tahu tentang kasus Lee Chang Woo. Dia mencari pembunuh ayahnya. Sial! Keadaan menjadi kacau karena ada orang yang melihat. Mustahil merahasiakan ini. Begitu mereka mulai membicarakan ayah…
Pimpinan Kwon : Apa kata rumor tentangku? Kau juga berpikir aku melakukan pembunuhan?
Hyun Jo : Tidak, tentu saja tidak.
Pimpinan Kwon : Kalau begitu, kenapa Bu Kwon mengatakan hal seperti itu? Dia bilang kau sudah tahu sejak awal.
Hyun Jo : Itu karena…
Flashback…
Hyun Jo dan Min Jo ada di kamar ayah mereka. Hyun Jo menyuruh Min Jo masuk ke dalam lemari.
Min Jo : Apa aku harus masuk ke sana?
Hyun Jo : Ini petak umpet. Kau menang jika tetap di sana sampai besok pagi.
Min Jo : Tapi aku takut.
Hyun Jo : Apa kau pengecut? Kubilang akan kukabulkan keinginanmu jika menang.
Min Jo : Benarkah? Jadi, aku bisa memperlakukanmu seperti kakak jika aku menang?
Hyun Jo : Ya.
Min Jo : Baiklah, aku akan melakukannya.
Min Jo masuk ke dalam lemari. Hyun Jo menutup pintu lemari.
Setelah itu, Hyun Jo mau keluar kamar. Tapi tiba2, dia mendengar suara ayahnya. Hyun Jo pun sembunyi di lemari tadi.
Pimpinan Kwon masuk ke kamar bersama Ketua Tim Lee.
Pimpinan Kwon : Bagus. Kau cukup andal dalam pekerjaanmu. Aku kesulitan karena kita akan mengungkapnya besok sore.
Ketua Tim Lee memberikan Adamas pada Pimpinan Kwon.
Ketua Tim Lee : Pak, ini Adamas. Aku mendapatkannya kembali.
Pimpinan Kwon mengecek Adamasnya.
Adamas itu masih berlumur darah.
Pimpinan Kwon : Kau sudah menyingkirkannya, ‘kan? Lee Chang Woo.
Flashback end…
Pimpinan Kwon : Min Jo bilang dia melihatkusaat masih kecil. Tapi dia tak pernah menyebutmu. Dia tak menceritakan bagian saat kau merundungnya. Jangan ikut campur.
Hyun Jo : Tapi ayah….
Pimpinan Kwon : Jangan! Jangan lakukan apa pun.
Hyun Jo gregetan ditahan2.
Bersambung ke part 3….