Adamas Eps 10 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 10 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya….

Adegan diawali dengan masa lalu. Pak Lee duduk sambil memejamkan matanya di sebuah halte di pinggir jalan kecil. Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depannya. Ketua Tim Lee turun dari mobil dan menghampiri Pak Lee. Pak Lee baru saja bebas dari penjara.

Ketua Tim Lee : Selamat atas kebebasanmu. Aku Lee Jun Kyung.

Tapi Pak Lee diam saja dan terus memejamkan matanya.

Ketua Tim Lee : Sunbaenim? Aku Lee Jun Kyung.

Pak Lee : Pergilah.

Ketua Tim Lee : Apa?

Ketua Tim Lee membawa koran. Dia bilang ada yang mau dia katakan. Ketua Tim Lee mendekati Pak Lee, tapi kakinya malah dijegal Pak Lee. Ketua Tim Lee jatuh dan kaget.

Pak Lee : Beri tahu Pimpinan, aku akan tetap diam seperti yang dijanjikan. Aku menepati janji itu selama 15 tahun, jadi, ini gilirannya melakukan hal yang sama.

Ketua Tim Lee : Aku bukan datang karena Pimpinan mengirimku. Aku ingin menyelamatkanmu.

Ketua Tim Lee memberikan korannya pada Pak Lee.

Di koran itu tertulis bahwa Haesong akan mengungkap tentang panah berlian paling berharga di dunia.

Pak Lee : “Panah berlian”?

Ketua Tim Lee : Aku yakin Lee Chang Woo yang terkenal jahat bisa melakukan ini. Biarkan aku membantumu.

Sekarang, kita kembali ke masa depan dimana Ketua Tim Lee menemui Pak Lee di penjara.

Ketua Tim Lee : Baiklah. Sekarang, katakan. Di mana kau menyembunyikannya? Adamas.

Pak Lee : Kau mengambilnya. Ada apa? Kau menghilangkannya?

Ketua Tim Lee : Berhenti berpura-pura. Di mana kau menyembunyikannya? Adamas asli. Bukan yang palsu.

Pak Lee : Kukira aku masih hidup karena hanya aku yang tahu tempatnya. Kini kau ingin aku memberitahumu?

Ketua Tim Lee : Sebaiknya kau berhenti bermain-main dan mengaku Jika kau tidak mau mengorbankan putramu yang lain juga.

Pak Lee : Silakan lihat bagaimana aku akan bereaksi.

Ketua Tim Lee : Baik, tunjukkan kepadaku. Tunjukkan kemampuanmu dari sini.

Pak Lee : Jun Kyung-ah, Pimpinan Kwon…

Pak Lee menghela nafasnya dan tidak melanjutkan kalimatnya.

Ketua Tim Lee : Apa?

Pak Lee : Kau seharusnya tidak datang ke sini untuk menemuiku hari ini.

Ketua Tim Lee marah, apa maksudmu? Ada apa dengan Pimpinan!

Pak Lee : Kau pikir Pimpinan Kwon sudah melupakanku?

Ketua Tim Lee terdiam mendengarnya.

Pak Lee : Jadi kau membunuh Song Soo Hyun? Kau sudah memeriksa jasadnya? Kalau begitu, seharusnya kau membawa foto. Bukan selembar kertas ini.

Pak Lee beranjak pergi.

Ketua Tim Lee kesal dan merobek hasil tes DNA yang dia bawa. Lalu dia menghubungi Kabag. Jung.

Ketua Tim Lee : Perintah baru.

Soo Hyun dan Anggota SIH berlari ke rumah persembunyian. Mereka terkejut melihat Bu Lee tergeletak bersimbah darah. Soo Hyun langsung menekan luka di leher Bu Lee. Sambil menahan sakit, Bu Lee masih sempat2nya mengkhawatirkan Seo Hee. Dia menyebutkan nama Seo Hee pada Soo Hyun. Lalu Anggota SIH datang membawa handuk. Dia menekan leher Bu Lee dengan handuk. Soo Hyun berdiri dan mencari Seo Hee.

Lalu dia mendengar suara mobil. Soo Hyun keluar dan melihat mobil Tim A yang melaju pergi.

Kebetulan ada mobil lain lewat di depan rumah persembunyian. Soo Hyun langsung menyetop mobil itu dengan tangannya yang penuh darah Bu Lee.

Soo Hyun membuka pintu dan menarik si pemilik mobil keluar.

Soo Hyun : Izinkan aku memakai mobilmu.

Soo Hyun bergegas mengejar penculik Seo Hee.

Sun menatap Seo Hee yang tak sadarkan diri disampingnya. Lalu dia memasukkan jarinya yang berlumur darah Bu Lee ke dalam mulutnya.

Tak lama kemudian, Seo Hee sadar dan menatap Sun.

Sun melambaikan tangannya ke Seo Hee : Halo

Seo Hee : Kau…

Sun : Aku apa?

Seo Hee : Sun?

Seo Hee : Kau tahu namaku? Siapa yang memberitahumu? Song Soo Hyun masih hidup….

Soo Hyun mengambil jalan pintas dan ngebut mengejar mobil Tim A.

Saat tiba di persimpangan, Soo Hyun menabrak mobil Tim A tepat di bagian pintu belakang tempat Sun duduk.

Sun kesal.

Soo Hyun memundurkan mobilnya. Dia mau menabrak lagi. Tapi Sun mengangkat kepala Seo Hee ke jendela.

Soo Hyun mendengus kesal dan langsung membanting setirnya dan menabrak dinding perumahan.

Tim A pun pergi.

Soo Hyun turun dari mobil dengan langkah terseok.

Dia lalu menghubungi Anggota SIH yang tadi bersamanya.

Soo Hyun : Kim Seo Hee diculik. Kita harus segera menyelamatkannya.

SIH tanya, ke mana?

Soo Hyun : Ares.

SIH menyuruh Soo Hyun kembali.

Soo Hyun emosi, aku tidak bisa! Jika tidak segera, kita hanya akan menemukan jasadnya nanti. Ada apa dengan kalian? Kalian hanya akan menyaksikansemua orang mati? Sampai kapan kalian akan menoleransipengorbanan tidak berarti ini? Kalian seharusnya menyerang mereka. Kenapa malah diam saja?

Anggota SIH mendekati Pak Kang yang terdiam menatap Bu Lee.

Pak Kang mengajaknya pergi.

Pak Kang lalu melepas jaketnya dan menutupi wajah Bu Lee.

Bu Lee meninggal dunia.

Pak Kang : Maafkan aku, Letnan Lee Hyun Jung.

Soo Hyun dan Anggota SIH menyerbu Ares.

Pak Kang bersama salah satu anggotanya, di markas. Anggotanya bilang, mereka udah selesai membersihkan markas mereka.

Ya, markas mereka sudah kosong.

Pak Kang : Meski Tim A menemukannya, mereka tidak akan bisa menemukan jejak kita.

Tapi tiba2, Pak Kang menyadari sesuatu.

Pak Kang : Ini jebakan.

Anggota SIH yang ada di mobil menerima telepon Pak Kang.

Pak Kang : Ini bukan target mereka. Jika berniat menggerebek kita, mereka akan membawa seluruh pasukan. Mereka sengaja membawa kita. Keluar dari sana sekarang!

Anggota SIH mengerti dan langsung membunyikan klakson, memanggil semua tim.

Tapi Soo Hyun malah lari menuju ke dalam.

Anggota SIH mengejar Soo Hyun dengan mobilnya.

Tiba2, ledakan besar terjadi dan Soo Hyun pun terlempar ke kaca mobil.

Seo Hee akhirnya siuman. Dia melihat Sun sedang memakai perban.

Sun habis mandi. Seo Hee pingsan lagi. Sun mendekati Seo Hee. Dia menepuk2 pipi Seo Hee.

Sun : Hei, bangunlah.

Seo Hee pun bangun dan langsung duduk. Napasnya memburu. Dia menatap sekelilingnya.

Sun : Kau mau kabur? Kubiarkan kau melihat wajahku karena aku berniat membunuhmu. Tapi menurutmu kenapa aku membawamu kemari hidup-hidup?

Seo Hee : Apa yang kau inginkan dariku?

Sun : Kami ingin jalan masuk ke SIH. Tim penyusup. Tunjukkan jalannya.

Seo Hee : Kau membuang-buang waktumu. Aku tidak akan pernah melakukan itu.

Sun : Syukurlah. Aku khawatir kau akan setuju. Aku tidak akan membunuhmu, meski kau meminta dan memohon.

Pimpinan Kwon tengah menatap Adamas, tapi wajahnya nampak serius.

Lalu seseorang mengetuk pintunya.

Dia kembali duduk. Kepala Pelayan Kwon masuk, memberikan daftar tamu yang akan hadir di perayaan ultah Haesong.

Pimpinan Kwon melihat daftar tamunya.

Kepala Pelayan Kwon : Mereka tamu naratama dari penerbitan, penyiaran, dan lingkaran politik. Aku ingin tahu pendapat Tuan.

Pimpinan Kwon : Kau memilih 80 orang untuk hari jadi ke-80?

Kepala Pelayan Kwon : Tuan selalu menekankan bahwa semuanya harus terbatas. Hanya dengan begitu akan bermakna.

Pimpinan Kwon : Bagus. Mereka yang diundang akan sangat bangga, sementara mereka yang ditinggalkan akan berusaha keras untuk disertakan lain kali. Im Jin Chul, Jaksa Agung. Keluarkan Jaksa Agung. Kita tidak membutuhkannya begitu pemerintahan berganti. Undang Pak Ha saja.

Pimpinan Kwon memberikan daftar tamu itu lagi pada Kepala Pelayan Kwon.

Kepala Pelayan Kwon : Maksud Tuan penulis itu?

Pimpinan Kwon : Memoarku akan ditampilkan saat upacara. Aku harus mentraktirnya setidaknya sekali. Omong-omong, pohon di taman. Kenapa kau tiba-tiba memotongnya? Aku menjadi menyukainya karena sudah lama ada di sana.

Kepala Pelayan Kwon : Tuan tahu Chungwoon, ‘kan? Peramal topografi terkenal. Menurut dia, pohon itu menghalangi keberuntungan besar. Itu tidak baik untukmu, Tuan. Jadi, aku…

Pimpinan Kwon : Bagus. Apa pun yang memiliki energi buruk harus disingkirkan, selama apa pun itu berada di sisimu atau betapa kau menghargainya.

Kepala Pelayan Kwon : Ya, tentu saja.

Woo Shin di perpustakaan sama Dong Rim. Hari sudah malam.

Dong Rim : Ini luar biasa. Kau benar-benar diundang. Benar, itu sepadan dengan menulis memoar semalaman. Omong-omong, mencuri Adamas itu satu hal, tapi apa kita bisa kabur dengan aman dari rumah ini?

Woo Shin : Kabur?

Dong Rim : Jika tertangkap, habislah kita.

Woo Shin : Soal itu biar surga yang menentukan.

Tae Sung ke hutan.

Dia terkejut kopernya yang berisi telepon satelit menghilang.

Sekuriti Park ke resepsionis. Kebetulan, Sekuriti Kim lagi menerima telepon.

Sekuriti Kim : Halo, ini Keamanan. Hari ini? Begitu rupanya. Baiklah.

Selesai menelpon, Sekuriti Kim menatap Sekuriti Park.

Sekuriti Park : Ada apa?

Sekuriti Kim : Kantor pusat menelepon. Kau tahu di mana Pak Choi?

Sekuriti Park : Dia turun beberapa saat lalu. Apa yang diinginkan kantor pusat?

Tae Sung ke ruang kendali. Ada satu staff yang tengah bekerja.

Tae Sung : Kau tampak lelah. Keluarlah untuk merokok.

Staf itu bilang dia baik-baik saja, Pak. Ini jam kerja.

Tae Sung : Rokok paling enak saat jam kerja. Keluarlah sebentar. Aku akan tetap di sini.

Staf itu keluar, meski dia tidak mau.

Begitu keluar, Tae Sung memeriksa CCTV. Dia mencari tahu siapa yang pergi ke hutan.

Tae Sung : Area Tujuh. Dua hari lalu. Tidak ada yang aneh saat aku ke sana.

Tae Sung terus mencari. Dia menemukan nomor serinya.

Tae Sung : Ini aku.

Tak lama, dia menemukan nomor seri orang lain.

Tae Sung : Itu seseorang yang datang setelahnya.

Bersamaan dengan itu, Sekuriti Park masuk. Tae Sung sudah tak di depan CCTV. Dia berdiri di belakang kursinya.

Sekuriti Park : Pak Choi?

Tae Sung : Apa?

Tae Sung kemudian sadar.

Tae Sung : Pak Lee tidak bermalas-malasan. Aku membiarkannya keluar sebentar. Untuk merokok. Jangan terlalu mengekangnya.

Hye Soo di ruang fitting. Dia lagi mengepaskan gaun yang akan dipakainya di ultah Haesong. Tapi dia melamun, memikirkan kata2 Soo Hyun soal Bu Jang yang difunuh Ketua Tim Lee. Dia juga ingat saat Soo Hyun bilang akan ke kantor pusat, bukan rumah persembunyian.

Pegawai butik menyadarkannya dari lamunannya.

“Bagaimana menurutmu? Kau menyukainya?”

“Ya, ini bagus.”

“Kalau begitu, kau akan memilih yang ini…”

“Tidak, aku lebih suka yang tempo hari.”

“Kau menolak yang itu, jadi, kami menunjukkannya kepada orang lain. Dia sedang mencobanya.”

“Benarkah? Apa boleh buat.”

“Sebenarnya…”

Dan yang mengenakan gaun yang dipilih Hye Soo adalah Seketaris Yoon.

Hye Soo datang, kau tampak cantik. Cantiknya. Cocok untukmu. Tapi itu agak terlalu panjang untukmu, Seketaris Yoon.

Hye Soo lalu menyuruh pegawai butik memotong sedikit gaun itu.

Seketaris Yoon hanya bisa menahan kekesalannya.

Hye Soo mendekati Seketaris Yoon.

Hye Soo : Aku sangat bersyukur suamiku memilikimu di sisinya. Lagi-lagi kau tidak menunjukkan reaksi. Orang lain mungkin berpikir aku meremehkanmu. Padahal sebenarnya sebaliknya.

Pegawai butik yang lain datang, dia membawakan ponsel Hye Soo.

“Ada telepon untukmu. Kurasa ini mendesak. Seseorang bernama Pak Jung terus meneleponmu.”

Hye Soo buru2 mengambil ponselnya.

Dia mematikan ponselnya.

Pak Jung kesal ponsel Hye Soo mati.

Dia lalu kembali ke ruang kendali Tim A. Agen Cha lagi melihat kamera CCTV. Soo Hyun tertangkap kamera.

Agen Cha : Ini diambil di tempat parkir gedung ARES. Dan ini rekaman kamera dasbor dekat studio kemarin…

Pak Jung menampar Agen Cha.

Agen Cha : Maaf, Pak.

Pak Jung mau menampar lagi tapi gak jadi.

Pak Jung : Bekerjalah lebih baik, Pak Cha. Kau dengar? Bersiaga di rumah kalian untuk sementara. Dan kirim pasukan elite. Sekarang keluar.

Agen Cha : Aku belum selesai…

Pak Jung : Kubilang keluar. Aku akan mengurusnya. Cukup bereskan insiden Bu Jang dengan lancar.

Agen Cha mengerti dan beranjak keluar. Bersamaan dengan itu, Sun datang.

Pak Jung melihat kamera CCTV saat Seo Hee membantu Soo Hyun melarikan diri.

Sun tertawa melihat itu.

Sun : Kau kehilangan mereka atau membiarkan mereka pergi?

Pak Jung keasl, hentikan omong kosong ini.

Sun duduk, coba kulihat. Lihat. Song Soo Hyun pincang. Kim Seo Hee hampir tidak menopangnya saat mereka melarikan diri. Kau tetap tak bisa menangkap mereka?

Pak Jung : Astaga!

Sun : Mereka menghilang ke mana? Ke langit? Atau ke bawah tanah?

Pak Jung : Sial. Aku tak perlu melalui kekacauan ini jika kau mengurusnya dengan baik.

Sun : Kau benar soal itu.

Sun beranjak pergi.

Setelah Sun pergi, Pak Jung menghapus video itu.

Sekarang, Pak Jung sudah di mobilnya. Dia sedang diluar.

Hye Soo baru tiba di kamarnya.

Pak Jung menghubungi Hye Soo.

Pak Jung : Bukankah seharusnya kau memberitahuku apa yang terjadi?

Hye Soo : Aku sudah memberitahumu semuanya kemarin. Kau butuh penjelasan lain? Seseorang tiba-tiba melompat ke depan mobilku dan terluka, jadi, akumemberinya tumpangan. Tapi aku diminta menurunkan mereka di tengah jalan, jadi, kulakukan. Laporkan kepada atasan.

Pak Jung : Bagaimana aku bisa melaporkan hal seperti itu? Aku harus menjelaskan kenapa kau ada di sana dan siapa yang membocorkan informasi itu.

Hye Soo : Aku pergi untuk menyelesaikan perhiasan dan aku membutuhkan Bu Jang. Itu sebabnya kau menyelidikinya untukku. Apa itu sulit? Ini masalah sepele, tapi kusarankan kita menutupinya karena kau tampak tidak nyaman.

Pak Jung : Ini tidak semudah kedengarannya. Aku mungkin bisa mengurus rekaman itu, tapi ini tidak semudah memintakumencari orang yang menyarankan penulis bayangan itu. Tim A sangat terlibat dalam kasus ini.

Hye Soo : Itu tidak ada hubungannya denganku. Sejak kapan kau membantuku? Itu semua demi keuntunganmu sendiri. Aku menyuruhmu menutupi inidemi keuntunganmu juga. Selain itu jadikan ini kali terakhir kau meneleponku.

Pembantu datang. Hye Soo menyudahi teleponnya.

Pembantu : Helikopternya datang.

Hye Soo : Aku tidak membutuhkannya. Aku akan tinggal di sini untuk sementara.

Woo Shin kaget tahu dari Tae Sung ponsel satelit hilang.

Tae Sung : Itu perbuatan Pak Kim. Aku yakin itu. Dia sudah curiga sejak awal. Katanya dia penggemarmu dan berusaha akrab denganmu.

Woo Shin : Kau yakin? Kenapa dia melakukan itu?

Tae Sung : Aku memeriksa nomor serinya. SIH mengirimku ke sini untuk menyamar. Mereka bisa melakukan hal yang sama.

Woo Shin : Tenanglah, Pak Choi. Aku akan mencoba bicara dengannya.

Tae Sung : Apa yang akan kau lakukan? Memberinya tanda tanganmu dan bertanya apa dia menyamar? Kopernya terkunci dengan kode PIN tim penyusup, jadi, dia tidak akan tahu apa isinya untuk saat ini. Tapi dia akan segera menemukan telepon satelit itu. Dia akan mencari tahu dengan siapa aku berkomunikasi.

Woo Shin : Kita harus berhati-hati. Jika bukan Pak Kim, situasinya akan memburuk.

Tae Sung menerima panggilan dari Sekuriti Park.

Sekuriti Park : Pak Choi, orang dari kantor pusat datang. Dia memasuki tempat parkir.

Tae Sung : Kenapa tiba-tiba orang kantor pusat datang?

Sekuriti Park : Pak Kim menerima telepon tadi. Dia tidak melaporkannya?

Tae Sung : Baiklah.

Tae Sung kembali bicara dengan Woo Shin.

Tae Sung : Masih berpikir bukan dia pelakunya? Bagaimana kau ingin berhati-hati?

Woo Shin : Apa yang akan kau lakukan?

Tae Sung : Akan kuambil jalan kekerasan jika harus. Tidak ada waktu lagi!

Woo Shin mencegah Tae Sung.

Woo Shin : Pak Choi. Temuilah pengunjung itu. Aku akan mencari Pak Kim. Kita harus mencegah mereka berdua bertemu.

Tae Sung : Pergilah ke area barat. Dia pasti berpatroli di area itu.

Bersambung ke part 2…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like