Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Ep 3 Part 2, Untuk melihat daftar episode lengkap dari artikel ini di tulisan yang ini. Silahkan simak bagian Episode sebelumnya baca di sini.
Da Jung di bis, senyum-senyum sendiri. Dia masih larut dalam kebahagian karena diterima di JBC.
Da Jung ingat saat dia mengikuti rekrutmen terbuka untuk posisi pembaca berita JBC tahun 2014.
Saat itu, yang mewawancarainya adalah Pak Kim Jong Seok. Pak Kim memuji ekspresi Da Jung yang alami saat tersenyum.
Da Jung bilang dia melatihnya di depan cermin setiap hari.
Pak Kim lalu melihat nilai-nilai akademi Da Jung yang memuaskan. Lalu dia tanya, kenapa Da Jung terlambat lulus. Da Jung jujur. Dia mengatakan alasannya terlambat lulus kuliah karena fokus mengurus anak-anaknya.
Pak Kim dan para juri terkejut mengetahui Da Jung seorang ibu.
Karena Da Jung seorang ibu, ditolak.
Da Jung turun di halte. Saat itu hujan deras. Da Jung masih sedih karena ditolak hanya karena dia sudah punya anak.
Da Jung lalu melindungi kepalanya dari hujan dengan tas. Tapi Dae Young datang menjemputnya.
Dae Young tanya wawancara Da Jung. Melihat ekspresi Da Jung, Dae Young sadar terjadi sesuatu.
Da Jung bohong. Dia bilang dia tidak diterima karena gugup saat wawancara.
Tapi Dae Young tahu alasan sebenarnya Da Jung ditolak.
Dae Young : Jika tidak, itu membuktikan mereka tidak bisa melihat bakat. Kau melakukannya dengan baik. Kau luar biasa. Jadi, jangan salahkan dirimu meski kau tidak diterima. Jika tidak tahun ini, kau bisa mencoba lagi lain kali.
Dae Young mengajak Da Jung pergi.
Flashback end…
Sekarang, Da Jung turun di halte yang sama. Ia penasaran apa Dae Young akan bahagia jika tahu ia diterima JBC sekarang.
Dari arah berlawanan, Si Woo bersama Woo Young. Si Woo berterima kasih atas traktiran Woo Young. Dia bilang, dia yang traktir lain kali.
Woo Young : Tidak apa-apa. Jika kau ingin makan, beri tahu aku. Aku akan membelikan apa pun yang kau mau.
Si Woo pun heran. Dia tanya kenapa Woo Young melakukan itu.
Woo Young langsung mencari alasan. Dia bilang itu karena mereka teman.
Woo Young lalu mengajak Si Woo main basket dengan alasan untuk mencerna makanan yang tadi mereka makan.
Si Woo menolak. Dia bilang dia payah.
Woo Young memuji Si Woo. Dia bilang Si Woo hebat.
Woo Young : Kenapa kau tidak percaya diri?
Mereka lalu bertemu Da Jung. Woo Young langsung diam melihat Da Jung.
Da Jung : Si Woo-ya, kurasa kau cukup dekat dengan Woo Young.
Da Jung lantas minta maaf pada Woo Young soal kemarin.
Si Woo tanya kenapa ibunya minta maaf.
Woo Young : Tidak apa-apa. Itu kesalahpahaman. Aku bisa mengerti.
Da Jung memuji Woo Young. Dia bilang Woo Young sangat dewasa.
Woo Young lalu pamit.
Setelah Woo Young pergi, Da Jung ngasih tahu Si Woo kalau dia diterima di JBC.
Si Woo : Benarkah? Apa sekarang ibu pembaca berita?
Da Jung bilang iya.
Si Woo senang mendengarnya.
Da Jung minta Si Woo memeluknya.
Si Woo memeluk ibunya, tapi tiba-tiba Woo Young balik lagi dan ikut memeluk mereka.
Da Jung sempat mendorong Woo Young dan kembali memeluk Si Woo.
Tapi Woo Young ikut memeluk mereka lagi. Da Jung dan Si Woo heran tapi mereka akhirnya membiarkan Woo Young.
Di JBC, Pak Moon akhirnya tahu kalau Da Jung seorang ibu. Pak Heo yang memberitahunya kalau Da Jung adalah ibu dengan anak kembar yang sudah SMA.
Pak Moon : Seorang ibu di peringkat pertama dalam perekrutan terbuka JBC?
Pak Heo hanya bisa diam.
Pak Moon pusing. Para petinggi akan menceramahi kita karena mengadakan tes buta untuk mempekerjakan seorang ibu!
Pak Heo : Kau memberinya nilai A.
Pak Moon : Sebelum ini menjadi di luar kendali, ubah hasilnya.
Pak Moon lalu melihat aplikasi kandidat lain yang memiliki nilai tertinggi keempat.
Namanya Kwon Yu Mi. Pak Moon mau Pak Heo menjadikan Yu Mi di peringkat pertama. Dia yakin Yu Mi akan menjadi bintang di JBC.
Si A dan Ji Ho pulang bersama.
Si A tanya, apa boleh dia makan di restoran Ji Ho.
Ji Ho : Kau masih belum berbaikan dengan ibumu?
Si A : Bagaimana kau tahu?
Ji Ho : Jika kau menyesal, minta maaflah kepadanya dan berbaikanlah. Aku yakin dia juga menunggu untuk berbaikan.
Si A : Dahulu kau pengecut yang mengikutiku. Kau sudah dewasa sekarang.
Ji Ho : Hei, aku tidak mengikutimu.
Si A : Apa? Kau sungguh tidak ingat?
Ji Ho dan Si A mengingat masa-masa itu. Masa-masa mereka pada delapan tahun lalu.
Si A berjalan di atas tembok. Sementara Ji Ho mengikuti Si A di bawah.
Si A menyuruh Ji Ho naik. Dia bilang, jalan di atas tembok seperti itu menyenangkan. Tapi Ji Ho tak mau. Dia bilang dia takut.
Si A : Ini sama sekali tidak menakutkan. Haruskah aku memegang tanganmu?
Si A jongkok dan mengulurkan tangannya ke Ji Ho. Ji Ho pun meraih tangan Si A.
Ji Ho mengikuti Si A berjalan di atas tembok.
Si A : Bagaimana rasanya? Kau senang berada di sini, bukan?
Ji Ho : Ya.
Flashback end…
Sekarang mereka melakukan hal yang sama. Si A berjalan di atas tembok dan Ji Ho di bawahnya.
Si A : Dulu kita pulang seperti ini saat masih kecil.
Ji Ho : Setelah kau di sana lagi, aku bisa lihat kau belum berubah.
Si A menyuruh Ji Ho naik. Tapi Ji Ho tak mau.
Si A pun curiga Ji Ho masih takut.
Ji Ho : Aku takut seseorang akan melihatku seperti itu. Kau bukan anak kecil lagi. Kenapa kau melakukan itu? Ini memalukan.
Tiba-tiba, Si A terpeleset. Ji Ho pun langsung memegangi Si A yang jatuh ke pelukannya.
Keduanya sama-sama kaget. Ji Ho melepas pelukannya dan mereka saling menatap satu sama lain dengan wajah canggung.
Si A lalu memecah keheningan mereka. Dia bilang dia kaget dan mengajak Ji Ho pergi. Si A jalan duluan. Ji Ho menghela nafas, lalu menyusul Si A.
Besoknya, Da Jung mencoba pakaian barunya di depan cermin. Tapi dia merasa tidak pede karena roknya terlalu pendek.
Da Jung lalu beranjak ke meja riasnya dan mendapati surat permintaan maaf serta hadiah kecil dari Si A.
Da Jung keluar kamar. Bersamaan dengan itu, Si A juga keluar kamarnya tapi dia masih memakai piyama.
Da Jung : Uang sakumu tidak banyak. Bagaimana kau bisa menabung?
Si A : Semoga hari ibu menyenangkan di kantor. Ibu mau berangkat sekarang?
Da Jung : Ya. Bagaimana penampilan ibu? Apa roknya terlalu pendek?
Si A melihat penampilan ibunya dan dia bilang ibunya cantik.
Da Jung minta pendapat Si Woo yang lagi sarapan soal penampilannya.
Si Woo hanya mengangguk.
Da Jung tanya lagi ke Si A, apa dia terlalu cemas.
Si A hanya tersenyum kecil.
Da Jung : Jangan lupakan apapun. Ibu berangkat kerja sekarang.
Woo Young menunggu diluar rumahnya.
Tak lama, Da Jung keluar dan melihat Woo Young.
Woo Young terpana melihat Da Jung, apalagi saat Da Jung tersenyum lebar padanya.
Da Jung : Kau pasti menunggu Si Woo. Bersenang-senanglah di sekolah.
Da Jung pergi tapi Woo Young memanggilnya. Woo Young bilang rok Da Jung kelewat pendek.
Da Jung : Anak-anakku bilang itu bagus.
Woo Young : Kurasa kau akan terlihat lebih baik jika agak lebih panjang.
Da Jung mendengar saran Woo Young dan kembali lagi ke rumahnya untuk menukar roknya.
Tapi Woo Young manggil dia lagi.
Woo Young : Aku harap hari pertamamu berjalan baik.
Da Jung : Benar juga. Terima kasih Woo Young-ah.
Da Jung masuk lagi ke rumah.
Woo Young : Sudah lama aku tidak melihatnya tersenyum. Sudah lama dan dia terlihat cantik.
Bersambung ke part 2….