Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Ep 2 Part 1, Jika ingin mencari daftar lengkap bisa baca selengkapnya di tulisan yang ini. Sebaliknya Kalian bisa baca juga Episode sebelumnya baca di sini.
[Musim Panas 2002]
Kamera menyorot bayi kembar yang ditidurkan di lantai. Tiba-tiba, terdengar teriakan seorang wanita disertai ketukan pintu, memanggil ibu sang bayi. Ibu sang bayi diminta membayar uang sewa rumah sekarang. Dia pun minta maaf karena belum bisa membayar sewanya sekarang.
Si pemilik rumah marah. Dia bilang tak bisa menunggu lagi.
“Aku sudah menjelaskannya. Waktumu hingga besok!”
Ibu sang bayi minta waktu beberapa hari. Tapi pemilik rumah tak mau memberi dia kelonggaran lagi. Pemilik rumah ingin ibu si bayi membayar besok. Si pemilik rumah pergi sambil membanting pintu rumah. Ibu si bayi kembar, Da Jung, kebingungan.
Di tempat kerjanya, Dae Young berusaha meminjam uang pada atasannya. Tapi atasannya menolak meminjamkan uang padanya. Dia takut Dae Young kabur dan tidak mengembalikan uangnya jika ia meminjamkannya.
Dae Young lalu mencari pinjaman di tempat lain, tapi hasilnya sama. Tidak ada yang mau meminjaminya uang.
Sambil menggendong bayinya, Da Jung memeriksakan dirinya ke dokter apotik. Dokter bilang, Da Jung mengidap gangguan pencernaan akut. Banyak ibu terkena gangguan pencernaan karena bergegas menghabiskan makanan. Dokter lalu memberikan Da Jung obat dan menyuruh Da Jung ke rumah sakit. Da Jung mengerti dan bergegas pergi.
Dokter merasa kasihan pada Da Jung.
“Dia membawa anak-anaknya seperti itu saat sedang sakit. Menjadi ibu adalah pekerjaan sulit.”
Dae Young sedang bekerja melayani orang-orang yang lagi nobar piala dunia. Secara tak sengaja, dia melihat ada bola basket di dalam tas milik pengunjung. Dae Young terdiam. Dia ingat masa lalu.
Terdengar narasi Dae Young.
“Impian semua orang terwujud pada musim panas itu.”
Da Jung di halte, memperhatikan poster lowongan kerja sebagai pembawa berita di JBC.
Da Jung hanya bisa menghela nafas. Dia sedih.
Narasi Dae Young terdengar lagi.
“Pada usia 20 tahun, kita menunda impian kita.”
Dae Young juga hanya bisa menghela nafas menatap bola basket itu. Dia lalu pergi, membawa nampan berisi gelas kosong tapi seseorang menabraknya, sampai gelas itu jatuh dan pecah. Yang menabrak cuek dan terus larut dalam euphoria piala dunia bersama orang-orang. Saat Dae Young mau membersihkan pecahan kaca gelas itu, dia malah ditabrak seseorang dari belakang, membuat tangannya berdarah.
Narasi Dae Young terdengar lagi.
“Ada seorang gadis yang bersinar terang.”
Dae Young kembali memikirkan masa lalu. Dia mengintip Da Jung dari luar jendela klub penyiaran di sekolah. Dae Young tersenyum melihat Da Jung lagi siaran. Da Jung yang lagi siaran, akhirnya melihat Dae Young.
Terdengar lagi narasi Dae Young.
“Dia memiliki suara ceria dan impian mengagumkan. Disaat-saat sulit, aku mengingatkan diriku dengan kutipan favoritnya. Sesulit apapun hidup, jangan pernah menyesali apapun yang membuatmu tersenyum.”
Episode 2, Tentang Hal-hal Yang Membuatmu Tersenyum
18 tahun kemudian..
Da Jung sedang menunggu gilirannya. Ia duduk bersama para kandidat lain. Para kandidat lain sibuk berlatih sembari membaca naskah. Tapi tidak dengan Da Jung. Dia berusaha menghilangkan rasa gugupnya.
Seorang pria keluar dari dalam, meminta semunya diam karena suara mereka mengganggu tes yang sedang berlangsung di dalam. Lalu dia meminta semua kandidat menghapus riasan mereka.
Seorang pria bernama Jang Suk Kyu berjalan menuju ruang tes. Pria yang meminta kandidat menghapus riasan tadi, melihat ada kertas yang menempel di punggung Pak Jang. Pria itu langsung memanggil Pak Jang. Dia mendekati Pak Jang dan mencopot kertas di punggung Pak Jang.
Ternyata itu kertas naskah. Sontak semua orang tertawa melihatnya. Pak Jang mengejar pria itu. Dia bilang dia akan gagal tanpa itu. Pria itu lari membawa kertas naskah Pak Jang. Pak Jang mengejar pria itu.
“Itu milikku. Butuh sepekan bagiku untuk membuatnya. Dasar kurang ajar!”
Seorang wanita berambut pendek yang juga tengah menunggu giliran, mengomentari Pak Jang.
“Selalu ada orang seperti itu.” katanya.
Seorang wanita lain yang rambutnya dikuncir lewat. Dia menyapa wanita berambut pendek itu dan wanita yang duduk di sebelah wanita berambut pendek itu.
“Kalian juga lulus?” tanyanya.
“Ya, kelompok belajar kami lulus ujian pertama. Aku mencemaskan usiamu tapi kurasa mereka hanya melihat kemampuanmu karena itu tes buta” jawab wanita berambut pendek.
Wanita yang duduk di sebelah Da Jung panic karena dia lupa membawa tonic penenangnya.
Da Jung membagi punyanya. Dia bilang dia hanya butuh setengah saja.
Wanita itu cerita dia gugup karena merasa itu adalah kesempatan terakhirnya.
Da Jung tanya kenapa itu menjadi kesempatan terakhirnya?
Wanita itu bilang karena usianya. Dia bilang usianya 30 tahun dan merasa dia lah yang paling tua disana.
Da Jung pun bilang kalau usianya 37 tahun. Sontak wanita itu kaget.
“Kalau begitu kau pasti angkat 2002.”
Da Jung bilang tidak. Dia bilang dia terlambat kuliah karena sibuk mengurus anak-anaknya.
Pria tadi keluar, memanggil kelompok 27 yang terdiri dari Da Jung, Park So Joong dan Kim Jung.
Da Jung dan kelompoknya bergegas masuk. Salah satunya adalah wanita yang duduk di sebelah wanita berambut pendek tadi.
Bersambung ke part 2…
Akankah Da Jung berhasil???
1 comment
Di up lagi dong ka :)) semangat nulis nya yah