Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Episode 14 Part 3, Kamu bisa membaca daftar recap lengkapnya di tulisan yang ini. Apa Kamu ingin baca Part kedua dari cerita ini? baca juga ya gaes Episode sebelumnya baca di sini.
Woo Young menunggu di depan rumahnya. Tak lama, Si Woo keluar dan minta maaf karena sudah membuat Woo Young menunggu.
Si Woo bilang, neneknya akan pergi besok jadi ia membantu neneknya berkemas.
Woo Young kaget, dia akan pergi besok?
Si Woo mengangguk.
Da Jung datang. Da Jung tanya, Si Woo mau kemana selarut itu.
Si Woo bilang dia akan berlatih dengan Woo Young di taman.
Da Jung marah. Kau tidak tahu jam berapa sekarang?
Da Jung lantas menuding Woo Young yang memanggil Si Woo jam segitu.
Woo Young mau menjelaskan, tapi Da Jung gak mau denger. Da Jung melarang keras Woo Young memanggil Si Woo larut malam mulai sekarang.
Da Jung : Ini sudah larut jadi berlatih lah besok.
Da Jung mengajak Si Woo masuk.
Da Jung masuk duluan.
Si Woo yang gak enak pada Woo Young, minta maaf pada Woo Young. Si Woo bilang, akan menelpon Woo Young nanti.
Si Woo masuk menyusul ibunya.
Woo Young hanya bisa terdiam atas sikap Da Jung.
Di dalam, Si Woo minta Da Jung menjelaskan kenapa Da Jung bersikap dingin ke Woo Young.
Da Jung jujur. Dia minta Si Woo jaga jarak dengan Woo Young.
Si Woo tanya alasannya.
Da Jung yang tak bisa bilang itu karena perasaan Woo Young padanya, membuat alasan.
Da Jung : Mungkin karena dia lama tinggal di luar negeri, tapi dia terlalu berpikiran terbuka.
Si Woo : Apa maksud ibu? Ibu punya prasangka semacam itu?
Da Jung : Bagaimanapun, itu karena ibu khawatir. Kau hanya bersama Go Woo Young dan kau tidak bertemu teman-temanmu yang lain.
Mendengar itu, Si Woo pun mengaku kalau dia tidak punya teman yang lain.
Da Jung bingung dan tanya apa maksud Si Woo.
Si Woo jujur kalau dia dirundung di sekolah.
Da Jung kaget dan tanya kenapa Si Woo baru bilang.
Si Woo : Bagaimana aku bisa memberitahu ibu? Tapi aku baik-baik saja sekarang, jadi, jangan khawatir. Aku tidak punya teman sebelumnya dan aku tidak berani bermain basket. Setelah bertemu Go Woo Young, banyak yang berubah bagiku. Go Woo Young adalah teman yang sangat baik bagiku.
Da Jung : Apa semua baik-baik saja sekarang?
Si Woo membenarkan dan bilang itu semua karena Woo Young.
Da Jung pun diam.
Paginya, Nyonya Hong membawa kopernya keluar dari rumah. Dia sudah mau pergi.
Tapi Woo Young tiba-tiba datang dan membantunya membawa koper.
Nyonya Hong kaget melihat Woo Young.
Nyonya Hong : Woo Young-ah? Kau tidak sekolah?
Woo Young : Ada yang harus kukerjakan, jadi, aku pulang sekolah lebih awal.
Nyonya Hong : Begitukah? Kenapa kau kemari?
Woo Young : Kudengar kau akan pergi hari ini. Aku juga harus ke terminal bus.
Nyonya Hong tanya, mau apa Woo Young ke terminal.
Woo Young bilang untuk menemui ibunya.
Woo Young dan Nyonya Hong pergi ke loket.
Nyonya Hong membeli satu tiket ke Gangneung.
Usai membeli tiket, Nyonya Hong kaget melihat Woo Young sudah tak ada disampingnya.
Nyonya Hong : Dia pasti sudah pergi.
Pak Heo menemui Pak Moon. Dia memberi Pak Moon laporan tentang skor akhir para pegawai masa percobaan.
Pak Moon melihatnya dan kaget. Lalu ia marah dan beranjak pergi.
Da Jung, Ja Young, Ki Tae dan Yu Mi sudah berkumpul di tangga.
Tak lama, Pak Moon datang bersama Pak Heo.
Pak Moon memberitahu mereka bahwa hasil untuk pegawai tetap baru sudah keluar.
Da Jung gugup.
Nyonya Hong sudah di bis.
Tiba-tiba, Woo Young datang. Nyonya Hong kaget Woo Young belum pergi.
Woo Young lantas memberikan Nyonya Hong jajanan.
Woo Young : Kopermu sangat berat, jadi, pastikan kau pulang naik taksi.
Nyonya Hong tentu saja kaget dengan perhatian Woo Young.
Woo Young : Kalau begitu, pulang lah dengan selamat.
Woo Young pun turun dari bis.
Setelah Woo Young pergi, Nyonya Hong melihat jajanan apa yang diberikan Woo Young.
Nyonya Hong kaget melihat jajanannya. Roti.
Nyonya Hong lalu mencoba roti dari Woo Young dan terdiam.
Dae Young tiba-tiba datang. Dae Young tanya rasa rotinya.
Ternyata itu semua masa lalu. Dulu Dae Young juga melakukan hal yang sama. Mengantar Nyonya Hong ke terminal, lalu membelikan Nyonya Hong jajanan yang sama.
Nyonya Hong : Bagaimana kau tahu untuk selalu membelikannya untukku?
Dae Young : Aku tahu ini kesukaan ibu.
Dae Young juga memberikan Nyonya Hong uang. Dia minta Nyonya Hong naik taksi setelah tiba di terminal dengan uang itu.
Nyonya Hong menolak. Dia bilang dia bisa naik bus.
Dae Young : Tolong naik taksi kali ini. Selain itu, jangan beri tahu Jung Da Jung aku memberi uang belanja. Mengerti?
Flashback end…
Nyonya Hong nangis teringat Dae Young. Dia juga terus memakan roti dari Woo Young secara perlahan.
Tanpa ia sadari, Woo Young belum pergi. Woo Young yang berubah menjadi Dae Young menatapnya dari luar.
Dae Young menangis.
Pak Moon merasa berat memberitahu hasilnya. Tapi dia tetap memberitahunya.
Pak Moon berterima kasih pada Da Jung karena sudah bekerja keras.
Da Jung tampaknya sudah sadar sejak awal dialah yang keluar.
Da Jung menahan tangisnya sekuat mungkin.
Pak Moon : Mari kita selesaikan sisa minggu ini dengan baik.
Da Jung : Tentu saja.
Pak Moon kemudian pergi dengan wajah marah.
Pak Heo menyusul Pak Moon.
Pak Moon ke meja Direktur Choi.
Direktur Choi kaget Pak Moon tiba-tiba datang.
Pak Moon ngamuk, kau menyuruh produser acara ragam memberi nilai nol untuk Bu Jung! Bu Jung tidak lolos karena kau!
Direktur Choi senang, itu bagus.
Pak Moon makin marah.
Pak Moon : Kau bahkan melepasnya dari acara yang kau pilihkan! Ini sudah keterlaluan.
Pak Heo ikut-ikutan. Benar sekali! Ini menunjukkan betapa rendahnya pemikiran departemenmu, pembaca berita!
Direktur Choi : Kenapa ribut-ribut? Pembaca berita yang bercerai dengan dua anak juga membuatmu pusing. Kau harus berterima kasih memecatnya tanpa membuat keributan. Kenapa kau marah kepadaku?
Pak Moon : Membuat pusing bagaimana? Dia sangat berbakat hingga bisa meyakinkanku! Aku melarang semua pembaca berita tampil di salah satu acara ragammu!
Direktur Choi panic dan mencoba membujuk Pak Moon.
Tapi Pak Moon gak peduli. Dia benar-benar marah Da Jung tak diangkat jadi pegawai tetap.
Pak Heo memuji Pak Moon. Dia bilang Pak Moon luar biasa.
Pak Moon : Luar biasa? Omong kosong. Aku yang ingin Bu Jung keluar karena dia membuatku pusing.
Pak Moon lalu bilang kalau Da Jung selama ini bekerja keras untuk membuktikan diri.
Pak Moon : Aku tidak sempat mengatakan bahwa dia bekerja dengan baik. Aku hanya bisa memberitahunya setelah dia dipecat.
Pak Moon lalu memastikan ke Pak Heo, kalau Pak Heo ingin ucapannya.
Pak Heo mengangguk.
Pak Moon : Di dunia ini, seseorang harus dievaluasi murni berdasarkan kualitas kerja, bukan hal lain. Tapi aku terus melupakan itu. Aku tidak ingin mengulangi kesalahanku. Aku ingin melakukannya dengan benar kali ini. Kenapa ada banyak bedebah seperti aku di industri ini?
Ya, Pak Moon menyesal karena sudah bersikap tidak adil pada Da Jung selama ini.
Bersambung ke part 4…